“Jodoh, rezeki, dan kematian kita tidak tahu kapan datangnya, dan saya menemukan jodoh di Desa Foya. Saat ini saya sudah miliki empat orang anak dan sudah menetap di sini,” ujarnya.
Menurut Johardin, Kepulauan Widi adalah surga bagi nelayan. Banyak nelayan lokal yang menggantung harapan hidup di sana. Menyekolahkan anak dari hasil tangkapan ikan adalah pekerjaan yang ditekuninya sejak lama.
“Saya jadi nelayan di Kepulauan Widi sejak tahun 1997 sampai saat ini. Saya sampai membangun rumah nelayan di Kepulauan Widi jumlahnya ada dua,” ungkapnya.

Sebagai nelayan yang mendiami Kepulauan Widi sejak 1997, Johardin mengaku kepulauan dengan gugusan pulau terbanyak di Malut ini menyimpan beragam jenis ikan yang tak habis-habisnya.
“Ikan di sini sangat melimpah. Bahkan cuaca buruk sekalipun kami masih bisa mendapatkan ikan dengan jumlah banyak. Tentu rezeki ini membuat kami sangat bersyukur,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan