Hasil riset ini menyimpulkan: 1) Ketergantungan yang besar terhadap SDA tambang, dalam nilai PDRB maupun DBH SDA tidak menjamin suatu daerah mampu menciptakan kinerja pembangunan berkelanjutan yang tinggi; 2) fenomena kutukan SDA lebih rentan terjadi pada provinsi dengan ketergantungan SDA tambang yang lebih besar; 3) provinsi penghasil minyak dan gas bumi mengalami fenomena kutukan SDA lebih besar dibandingkan hanya mengandalkan mineral dan batu bara; 4) provinsi yang tingkat keberlanjutan pembangunan lebih tinggi cenderungan lebih besar terhindar fenomena kutukan SDA.
Terkonfirmasikah kesimpulan ini dengan kabupaten Haltim-Halteng? Berbasis perhitungan nilai share sektor pertambangan terhadap PDRB dan analisis Location Quotien (LQ) (indiator keunggulan sektoral) periode 2017-2021 (https://malut.bps.go.id/), rata-rata share sektor pertambangan dan penggalian kabupaten Haltim sebesar 29,88% per tahun. Melebihi share sektor pertanian, 20,81%. Namun share industri pengolahan hanya 4,43% per tahun. Sedangkan, rata-rata share sektor pertambangan dan penggalian kabupaten Halteng hanya 17,56% per tahun, lebih rendah dari sektor pertanian, 19,46% per tahun. Namun share industri pengolahan mencapai 19,09% per tahun.
Adapun di Kabupaten Haltim sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor konstruksi merupakan sektor unggulan. Sedangkan Halteng yaitu: sektor pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; konstruksi; dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.
Singkatnya, indikasi ketergantungan kedua kabupaten pada SDA pertambangan masih cukup tinggi.
Penutup
Empat kesimpulan tentang fenomena kutukan SDA di atas bisa mengkonfirmasi bahwa ketergantungan kedua kabupaten pada SDA pertambangan masih cukup tinggi. Potensi ketergantungan ini mengindikasi adanya fenomena kutukan SDA.
Namun apakah kondisi ini bisa menjustifikasi sebagai biang utama tingginya tingkat kemiskinan di dua kabupaten tersebut? Hal ini tentu saja masih perlu pengkajian mendalam secara empiris. Yang pasti, penyebab dari fenomena kutukan SDA di negara-negara atau daerah-daerah yang kaya SDA telah terindikasi secara langsung berdampak pada tingginya tingkat kemiskinan.
Hal ini telah banyak diungkap oleh sejumlah hasil riset empiris. Termasuk akibat dari fenomena ini pada tingginya tingkat kemiskinan berbagai daerah di Indonesia. Wallahu’alam bissawab.
Tinggalkan Balasan