Etnik Soma, kata Amin, merupakan etnik tertua atau bisa saja disebut sebagai etnik pertama yang menempati Pulau Makean. Sebab melihat dari pilihan letak desa tersebut menunjukkan bahwa (1) berada pada lingkungan yang aman dari letusan Gunung Kie Besi, 2) pelabuhan laut yang aman dari gelombang angin barat dan tsunami, dan 3) tempat desa yang dipilih pertama adalah di atas gunung yang jauh dari pantai dan aman jika terjadi tsunami (tempat desa tua itu kini diberi nama dengan daerah Korosan).
“Kata Soma dilekatkan dengan nama desanya yang menunjukkan bahwa desa itu ditempati etnik Soma, dan nama Soma itu sendiri tidak ada dalam kamus bahasa lokal Maluku maupun Maluku Utara, baik itu dari sisi etimologi maupun terminologi. Dari sisi bahasa itulah menunjukkan perbedaan nama sub etnik yang ada pada desa lainnya di Pulau Makean. Misalnya sub Etnik Tahane yang nama lokalnya Dauri,” paparnya.
Amin juga mengutip hasil penelitian Nufina S Buyo dari Program Studi Perbankan Syariah FEBI IAIN Ternate tahun 2022 yang menyatakan penamaan nama etnik ini sejarahnya ada sekelompok orang yang pada awalnya bersembunyi di belantara hutan Makean karena menghindar dari ancaman kekerasan penjajah Belanda.
Setelah kelompok ini keluar dari Dayo atau “tanjung” dalam bahasa Indonesia (sekarang Desa Tahane) melihat “Yorik” (bahas Indonesia “Jeruk”).
Asal dari dua kata “Yorik” dan “Dayo” inilah kemudian diambil huruf “Dau” dan “Ri” dan disatukan serta selanjutnya sepakat menjadikan kata ”Dauri”. Selanjutnya pemberian nama etnik dan desa ini disebut juga sebagai “Tahane” dari kata “tahan” ditambah huruf “e” kemudian menjadi “Tahane”artinya kelompok ini sepakat/berkomitmen menahan dan bertahan dari ancaman serta serangan penjajah (Belanda).
“Begitu juga sub etnik Wailoa disebut Desa Wailoa dan dalam bahasa pemerintah disebut Desa Mailoa, sub etnik Suma disebut Desa Suma dan dalam bahasa pemerintah disebut Desa Samsuma, serta juga desa-desa lain yang ada di Pulau Makean. Nama-nama desa yang ada nama lokalnya kemudian ditetapkan namanya dalam pemerintahan dengan nama lain itu ditetapkan atas pengaruh Kesultan Ternate. Dengan itu menunjukkan Desa Soma dengan tanpa perubahan nama merupakan suatu keistimewaan tersendiri dalam sejarah pemerintahan Kerajaan Ternate,” jabar Amin.
Tinggalkan Balasan