Menurut dia, saat tiba pada daerah yang dituju, seperti Ternate dan selanjutnya besok di Tidore maka laskar rempah pun akan berkunjung ke sejumlah situs cagar budaya seperti benteng dan melakukan dokumentasi.

Hal yang terpenting pula sebelum jalur rempah Nusantara ini diusulkan ke UNESCO, kata dia, adalah persoalan perawatan situs bersejarahnya. Seperti bangunan benteng dan candi.

“Tentu yang jadi pertimbangan juga pada saat mendaftarkan nanti kemampuan kita merawat, menjaga dan seterusnya jadi di samping nilai historisnya tentu kita lihat kesiapan dari pemerintah kota kabupaten provinsi di tempat masing-masing,” timpalnya.

Lanjut dia, kemungkinan titik tapak tilas pun dapat diperluas. Sebab, pelayaran dengan KRI Dewaruci ini belum sampai ke daerah Papua. Bahkan, menurutnya untuk wilayah Timur Indonesia baru sebagian yang dikunjungi belum lagi wilayah Barat.

“Jadi kawasan timur ini baru sebagian sebetulnya dan juga masih ada kawasan barat yang akan kita lakukan juga dalam tahun depan,” kata dia.