Tandaseru — DPC Gekraf Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, dipercayakan menjadi penyelenggara kegiatan menyambut Hari Film Nasional ke-72. Kegiatan tersebut berupa talkshow daring dan luring yang mengusung tema “Pencapaian Film Nasional dan Perannya dalam Pengembangan Film Lokal”, Rabu (30/3) di Penginapan Visal Kota Tidore.
Kegiatan tersebut juga diramaikan tamu virtual yaitu Bakominfo DPP Gekraf Ifan Seventeen yang mewakili Ketua Umum Kawendra Lukistian yang berhalangan hadir, Nirina Jubir, Tissa Biani, Jerome Kurnia, Odi Mulya Hidayat, hingga sutradara film Chiska Doppert.
Ketua DPC Gekraf Kota Tidore Kepualaun Abdul Haris Muhidin dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini menjadi kebanggan karena DPC Tidore adalah DPC pertama yang diberikan tanggung jawab dan kepercayaan oleh DPP Gekraf.
“Ini merupakan satu kolaborasi dan semangat baik untuk kami DPC Tidore,” tuturnya.
Abdul Haris menuturkan, Gekraf sebagai gerakan ekonomi kreatif nasional adalah sebuah organisasi indipenden di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mana Menteri Sandiaga Uno adalah pembinanya.
“Harapannya kolaborasi ini terus terjalin bersama, terutama sinergi dengan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan gerbang untuk kemajuan daerah,” sambungnya.
“Semoga dengan kehadiran Gekraf di Kota Tidore ini bisa mewujudkan mimpi dan cita-cita bersama melalui langkah dan tindakan dalam kebijakan sebagai kontribusi terhadap perekonomian daerah terkhusus di Kota Tidore Kepulauan dengan mendorong dan melahirkan pengusaha-pengusaha dalam menciptakan lapangan seluasnya-luasnya, terutama terkait dengan meningkatkan UMKM seperti gerabah Mare yang akan sama-sama kita coba kembangkan secara bersama,” pungkas Abdul Haris.
Sementara Menparekraf Sandiaga Uno secara virtual menyatakan, industri film dalam dua tahun belakangan memang mengalami dampak ekonomi yang luar biasa akibat pandemi Covid-19. Karena itu, semua pihak terkait harus terus berupaya membuka industri sektor baru sebagai media representative yaitu media streaming platfom media digital.
“Dengan begitu industri perfilman terus dapat dikembangkan dalam karya-karya anak muda. Terus semangat, insan film tanah air, dan terus berkarya,” ujarnya.
Menariknya, di akhirnya sambutannya Sandiaga melontarkan pantun dengan Bahasa Tidore yang berbunyi “ngora yuke pake balata, paka oro ena pare, fangare nena Menteri Pariwisata, marai toharo toma Tidore” yang dapat diartikan bahwa suatu saat ia akan mengunjungi Tidore.
Wakil Wali Kota Tidore Muhammad Sinen selaku Ketua Dewan Pembina DPC Gekraf Kota Tidore menambahkan, industri perfilman merupakan subsektor yang terbukti cepat menyerap banyak tenaga kerja dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Tinggalkan Balasan