Tandaseru — Mahasiswa tingkat akhir asal Pulau Morotai, Maluku Utara, yang kuliah di Universitas Khairun Ternate dan mendapat beasiswa pemerintah daerah mempertanyakan pencairan biaya akhir studi.
Pasalnya, menjelang pelaksanaan wisuda yang membutuhkan banyak biaya, biaya akhir studi tersebut belum juga dicairkan.
SH, salah satu mahasiswa Unkhair, mengungkapkan ia telah memasukkan proposal pencairan biaya akhir studi yang dijanjikan pemda sejak beberapa pekan lalu.
“Dua pekan lagi mau wisuda. Proses pengurusan akhir studi saya sudah pinjam dana di mana-mana untuk bayar yudisium, pembukuan skripsi, baju wisuda, sampai bayar telat kosan. Kami berharap dana akhir studi cair baru ditutupi pembayarannya dengan itu,” ungkapnya, Sabtu (12/3).
Menurut SH, sebelumnya Bupati Benny Laos telah menyampaikan lewat media sosialnya bahwa biaya akhir studi Universitas Pasifik telah dicairkan. Sedangkan Kabag Kesra mengatakan biaya hidup telah dikirim ke masing-masing mahasiswa. Mahasiswa Unkhair, di sisi lain, belum menerimanya.
“Biaya hidup adalah biaya yang tercover selama ini tiap semester. Sementara dari Bupati, Pemda Morotai ada yang namanya biaya akhir studi,” terangnya.
“Kabag Kesra Sahril Totona sampaikan, biaya akhir studi hanya bisa dicairkan apabila kampus yang minta, bukan ditransfer ke mahasiswanya,” tambahnya.
Di sisi lain, sambung SH, kebutuhan akhir studi itu kebanyakan ada di luar kampus. Alhasil, ia harus putar otak mencari sendiri biaya wisudanya.
“Kalau pemda transfer ke kampus, uang yang masuk ke rekening kampus tidak bisa ditarik mahasiswa untuk membayar kebutuhan akhir studi di luar kampus itu. Pengalaman selama ini seperti itu,” ujarnya.
“Karena itu saya minta perhatian Bupati Morotai ataupun instansi terkait untuk mencari solusi masalah ini,” pintanya.
Kabag Kesra Setda Pulau Morotai Sahril Totona yang dikonfirmasi terpisah menjelaskan biaya akhir studi itu sudah mencakup beban kebutuhan di kampus.
Tinggalkan Balasan