Tandaseru — Dinas Pariwisata Kota Ternate, Maluku Utara, belum juga menjalankan tiga program pengembangan pariwisata yang telah dialokasikan anggarannya sebesar Rp 7 miliar.

Hal ini diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Mubin A Wahid.

Mubin mengatakan, hingga memasuki bulan ketiga 2022, DPRD belum mendapatkan penjabaran Peraturan Daerah APBD, termasuk program Dispar. Itulah sebabnya DPRD terus bertanya-tanya tentang progres program pemerintah kota.

“Terutama terkait dengan program peningkatan daya tarik pariwisata dengan anggaran Rp 4.294.500.620. Dengan anggaran tersebut, dari Dinas Pariwisata mengatakan hingga saat ini belum jalan,” ungkap Mubin, Jumat (4/3).

Begitu juga dengan program pemasaran pariwisata dengan anggaran Rp 3.950.800.880.

“Lalu anggaran pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif Rp 973.000.000 apakah ini sudah jalan? Ternyata anggarannya masih ada dan belum jalan,” tuturnya.

Ia menyimpulkan, itu berarti semua kegiatan, baik terkait belanja modal maupun belanja barang dan jasa, belum dilaksanakan.

“Benar, bahwa semua kegiatan belum jalan hingga saat ini. Oleh karena itu, Komisi II hanya mau memastikan jika itu ada dan masih dalam proses untuk dilaksanakan maka dipastikan harus benar-benar terlaksana secara tuntas dan berdampak bagi perkembangan wisata ke depan,” tegas Mubin.

Sementara dalam optimalisasi pendapatan daerah, di tahun anggaran 2021 Dinas Pariwisata diberikan tanggung jawab mengelola dan memungut retribusi tempat rekreasi. Satu itemnya lagi digabung dengan rekreasi dan olahraga.

“Sementara mereka hanya di bidang rekreasi saja bagaimana plotting tanggung jawabnya? Dari anggaran Rp 425 miliar yang ditargetkan 2021 capaiannya hingga Desember Rp 350 miliar lebih atau 82,36 persen saja,” beber Mubin.

“Jika dilihat dari persentase terbesar dari ketiga objek. Artinya bahwa pengelolaan pariwisata dengan potensi yang ada sudah cukup baik meskipun persentasenya masih kecil. Saat ini tinggal bagaimana infrastruktur penunjang yang kaitannya dengan pengembangan pariwisata tersebut, seperti di Batu Angus, Danau Tolire dan lainnya hingga saat ini belum berjalan. Kita meminta agar mari sama-sama menjadikan prioritas daerah untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah untuk menunjang program pembangunan di Kota Ternate,” tandasnya.