Tandaseru — Ketua KNPI Kota Tidore Kepulauan Ibnu Khaldun Turuy menantang akademisi Maluku Utara Dr. Mukhtar Adam berdiskusi terbuka soal Sail Tidore. Ini setelah Mukhtar menyatakan Wali Kota Tidore gagal memanfaatkan peluang ekonomi untuk Sail.

Ibnu Khaldun kepada menyatakan, apa yang disampaikan oleh Mukhtar cukup bagus sebagai masukan. Namun dosen Universitas Khairun itu dinilai gagal paham atas substansi akar persoalan Sail Tidore.

“Jadi ada kegagalan berpikir soal kedudukan perkara yang disampaikan tersebut,” tutur Ibnu Khaldun, Senin (14/2).

Ia menegaskan, Sail Tidore bukan hajatan Tidore semata, melainkan hajatan pemerintah pusat yang perpanjangan tangannya adalah Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

“Pertayaannya, berapa besar anggaran yang disediakan untuk kebutuhan Sail Tidore dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Maluku Utara dalam kesiapan-kesiapan Sail? Berangkat dari sini sejauh ini Tidore sudap cukup berkontribusi untuk kesiapan Sail  Mulai dari lokasi Sail hingga lahan yang akan disiapkan untuk kebutuhan Sail,” sambungnya.

Sementara soal investasi, kata dia, itu juga tanggung jawab pusat, bukan serta merta tanggung jawab pemerintah kota Tidore. Pemerintah kota Tidore sudah cukup membantu secara anggaran untuk kebutuhan Sail Tidore.

“Jadi poinnya hajatan Sail ini juga membutuhkan keseriusan juga dari pemerintah pusat yang menjadi bagian dari fasilitator,” katanya.

“Jadi apa yang disampaikan oleh Mukhtar tersebut keliru, karena tidak memahami substansi dari akar persoalan yang berkaitan dengan Sail Tidore itu sendiri,” tegasnya.

Sejauh ini keterlibatan OPD sebagai panitia lokal Sail Tidore serta para komunitas yang akan terlibat harus menjadi kolaborasi untuk meningkatkan ekonomi kreatif di daerah Tidore sebagai tuan rumah Sail Tidore.

“Dan jauh ini sudah mengarah ke sana pergerakan Pra-sail tersebut. Dengan begitu, saya menantang kalau Mukhtar Adam berkenan mari diskusi terbuka untuk merancang soal Sail Tidore yang dilaksanakan pada tahun ini,” pungkasnya.