Ajakan juga dilontarkan kepada semua elemen di Pasuruan, baik dari latar belakang suku, agama atau etnis yang berbeda. Untuk bahu membahu melakukan gerakan menanam dan tidak membiarkan lahan kosong atau terlantar.
“Tanpa membedakan suku, agama atau etnis kita semua harus menunjukkan kebersamaan, menyelamatkan bumi yang kita tinggali ini. Dan, akan terus bermanfaat untuk anak cucu kita,” katanya.
Sebanyak 50 siswa dari YAPI, mereka berbaur bersama Kepala Desa Kenep, Nur Sholeh bersama 15 orang perangkat desa setempat. Serta juga dihadiri Komandan Koramil setempat dengan 7 orang personel.
Tinggalkan Balasan