Sejak 2001, Naid ditetapkan sebagai dosen FISIP UMMU pada Program Studi Sosiologi. Ia juga penyuka musik balada Iwan Fals. Bersama beberapa teman-temannya memotori pembentukan Oi (Orang Indonesia) Kota Ternate, dan memimpin dalam beberapa tahun.

Siapa sangka, di tahun 2003 Naid ikut fit and proper test sebagai anggota KPU Provinsi Maluku Utara. Diterima. Atas kesepakatan sesama teman-teman KPU yang lain, ia pun dipercayakan sebagai Ketua KPU Provinsi Maluku Utara masa bakti 2003-2008. Tahun 2005, saat masih memimpin KPU Provinsi Maluku Utara, Naid dipilih sebagai salah satu tim delegasi dari delapan provinsi di Indonesia untuk berkesempatan berkunjung ke Negeri Sakura Jepang mengikuti Program Pelatihan Manajemen Pemilu Lokal.

Ketika Pilkada Maluku Utara berlangsung 2007, Naid dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit dan membutuhkan kecakapan menyelesaikan persoalan politik yang menentukan wajah Maluku Utara ke depan. Naid kukuh dengan setiap keputusan yang dibuat. Alhasil, Pilkada 2007 dilalui dengan sejumlah catatan. Dan, ini memberi insight tentang penyelesaian problem dalam politik lokal.

Lepas dari KPU, jiwa organisasinya bergolak. Sembari terus mengajar mahasiswanya di Sosiologi FISIP UMMU, Naid pun mencoba keberuntungan di partai politik. 2009, Naid menceburkan diri ke lautan politik dan bergabung bersama Partai Demokrat. Ia telah berhitung dengan matang langkah politik yang akan diambil. Aktif, lalu mulai mendaftar sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku Utara dari Dapil Halmahera Selatan, dan lolos. Setelah menyandang sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, Naid masih terus membangun komunikasi sesama teman-teman, merawat kebersamaan.

Periode awal 2009-2014, Naid lalui dengan baik. Konstituen yang terhampar di wilayah Halmahera Selatan, rajin disambanginya. Memasuki Pemilihan Legislatif tahun 2014, Naid kembali dipercaya sebagai wakil rakyat untuk periode kedua, 2014-2019. Dua periode di legislatif, ternyata tak menyurutkan minatnya pada dunia sepak bola. Pengagum Brazil ini kerap bermain futsal bersama teman-teman yang lebih muda darinya. Tak hanya itu, dunia dalam air pun dijelajahinya. Maka tak heran, Naid aktif menyelam dan menyusuri spot-spot yang dianggap menantang. Di dunia kuliner, Naid juga pendukung potensi kuliner lokal. Kue dompet atau lokagan kerap dipromosikan, tentu bersama kuliner yang lain.