“Tentu saya juga sangat marah atas kejadian ini. Meski begitu, saya harus bekerja sesuai institusi saya. Saya bekerja berdasarkan undang-undang yang mengatur tentang kepolisian, sehingga kesedihan dan kemarahan tidak bisa saya tunjukkan,” sambungnya.
Nico berjanji akan secepatnya menangani kasus tersebut hingga ada putusan pengadilan.
“Itu komitmen saya,” tandasnya.
N, remaja asal Patani, Halteng, diperkosa secara bergiliran oleh enam pria awal Oktober kemarin. Saat diperkosa, wajahnya ditutupi selimut untuk mencegahnya berteriak.

Akibat pemerkosaan itu, N mengalami gangguan fisik dan psikis. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sofifi sebelum akhirnya dirujuk di RSUD Chasan Boesoirie Ternate.
Beberapa hari menjalani perawatan di RSUD, N menghembuskan napas terakhir Sabtu (16/10). Ia dimakamkan di kampung halamannya di Patani.
Saat ini, polisi baru berhasil mengamankan empat terduga pelaku. Dua di antaranya masih berstatus buronan.
Tinggalkan Balasan