Menurutnya, drainase di Ternate sudah perlu diperbaiki dan dilakukan pelebaran, sebab drainase yang ada saat ini merupakan peninggalan zaman Belanda.
“Misalkan di kawasan pusat perbelanjaan di Kelurahan Gamalama, Dharma Ibu, serta beberapa titik lainnya di dua kecamatan itu. Jadi di tahun 2022 nanti melalui instansi teknis, dalam hal ini PUPR, akan diarahkan untuk perbaikan saluran drainase itu,” ungkapnya.
Perbaikan drainase, kata dia, akan memakan anggaran hingga puluhan miliar.
“Untuk dua kawasan itu sudah ada anggaran yang disediakan tahun 2022, khusus penanganan masalah perbaikan drainase. In syaa Allah 2022 keluhan masyarakat bisa segera terjawab,” tegas Rizal.
Ia menegaskan, ke depan instansi teknis lebih peka dan lebih mengawasi lagi pembangunan permukiman baru di ternate.
“Yang kami harapkan masyarakat yang membangun rumah, ke depan ketika pengurusan IMB mereka sudah harus ada sumur resapan, ini yang harus ditegaskan nanti. Sehingga ketika hujan air tidak langsung masuk ke drainase tetapi menuju ke sumur resapan terlebih dahulu. Begitu juga diwajibkan setiap pembangunan rumah juga harus tanam satu pohon,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan