Tandaseru — Komisi II DPRD Provinsi Maluku Utara melakukan kunjungan kerja ke lokasi budidaya udang vaname di Desa Tuada, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, Selasa (3/8).
Kunjungan reguler komisi bidang ekonomi itu untuk melihat sejauh mana peningkatan sektor perikanan budidaya di Malut.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Malut, Ishak Naser mengatakan, untuk sektor perikanan Komisi II sudah melakukan diskusi dengan dinas terkait. Kesimpulannya, di Malut ada dua kabupaten yang potensial untuk perikanan budidaya yaitu Halmahera Selatan dan Halmahera Barat.
“Tetapi harus juga ditopang dengan kondisi sosial kultural masyarakat. Hingga hari ini kita lihat kondisi di Halbar memenuhi semua persyaratan itu, khusus untuk komoditas udang vaname, dan komoditas budidaya lainnya sebenarnya sudah berkembang lama dan apakah berkelanjutan itu akan kita evaluasi lagi,” ungkap politikus Partai Nasdem tersebut.
Khusus untuk kunjungan di Halbar, sambungnya, budidaya udang vaname saat ini memiliki prospek yang amat bagus. Seharusnya, kata Ishak, Maluku Utara mengambil bagian menjadikan udang vaname sebagai komoditas andalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
“Kita sangat mendukung, dan kita kemarin sudah menganggarkan kurang lebih Rp 7 miliar. Rp 5 miliar untuk Halsel dan Rp 2 miliar masuk ke Halbar, dan itu masih dengan perkiraan melalui data yang kita terima sementara. Setelah kita melakukan kunjungan ternyata potensi ini masih jauh lebih besar dan kita melihat masih ada ruang terbuka untuk mendorong anggaran yang lebih besar,” ucapnya.
Ishak juga mengapresiasi Kepala Desa Tuada yang dinilai telah memobilisasi warga untuk menyiapkan lahan dan ikut berpartisipasi dalam pengembangan budidaya udah vaname.
“Kita juga menyambut baik, positif. Saya berharap dengan proyek percontohan ini bisa membawa hasil yang maksimal, dan bisa menjadi contoh pengembangan udang vaname di Maluku Utara,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan