Tandaseru — Belasan kader Partai Demokrat di Maluku Utara yang mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang pekan lalu berada di bawah bayang-bayang pemecatan.
Salah satunya adalah Sekretaris DPC Partai Demokrat Pulau Morotai, Karim Mahasari. Karim diketahui merupakan salah satu kader yang menghadiri kongres yang memenangkan Moeldoko selaku Ketua Umum tersebut.
Saat dikonfirmasi tandaseru.com, Karim mengakui kehadirannya dalam kongres. Namun ia menekankan, pemecatan kader partai harus melakukan mekanisme yang jelas.
“Pemecatan dalam sebuah partai politik adalah risiko yang mesti terima oleh setiap kader yang dianggap melakukan pelanggaran, baik pidana maupun yang bersifat kode etik kepartaian. Tetapi tentu semua itu harus melalui mekanisme partai,” tuturnya, Selasa (9/3).
Menurut Karim, saat ini hasil kongres di Sumatera Utara tersebut tengah diuji menunggu penetapan keabsahan Kementerian Hukum dan HAM.

Itu berarti, posisi kedua kubu, baik Moeldoko maupun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa diuji dari sisi hukum.
“KLB juga mekanisme partai yang harus dipahami sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi di tubuh partai. Jika KLB sesuai unsur, memenuhi syarat. Jika ada saling klaim maka bisa diuji secara hukum,” terangnya.
Ditanya alasan dirinya memutuskan ikut KLB, Karim enggan berkomentar lebih jauh.
“Yang ini saya no comment,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Demokrat Malut, Hendrata Thes telah menegaskan kader-kader yang ikut KLB akan diproses pemecatannya. Setidaknya ada 13 kader Demokrat di Malut yang hadir ke Deli Serdang pekan lalu.
Tinggalkan Balasan