Tandaseru — Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Maluku Utara menggelar salat gaib dan doa bersama untuk para korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182. Gelaran salat gaib ini dilakukan lantaran mantan Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P. Tamsir, menjadi salah satu korban dalam tragedi tersebut.
Kepergian Mulyadi membuat keluarga besar HMI berduka. Kehilangan amat dirasakan atas kepergian pria yang dikenal cerdas dan santun tersebut.
“Mulyadi adalah seorang aktivis Islam yang militan. Keluarga besar HMI dan juga umat Islam Indonesia tentu merasa kehilangan sosok kader umat dan bangsa terbaik itu,” tutur Sekretaris Majelis Wilayah KAHMI Maluku Utara Hasby Yusuf, Senin (11/1).
Salat gaib yang digelar KAHMI Malut bersama HMI Cabang Ternate dilakukan di Sekretariat HMI Cabang Ternate, Minggu (10/1) malam.
Hasby berharap, pengabdian Mulyadi Tamsir sebagai Ketua Umum HMI 2016-2018 diganjar pahala.
“Kami juga berdoa untuk seluruh penumpang yang wafat dalam insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya, semoga diampuni segala dosa dan meninggal dalam husnul khatimah, dan keluarga para korban diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah ini,” ucapnya.
Secara pribadi, Hasby mengaku memiliki kenangan dengan Mulyadi. Ia bersama dengan para Alumni HMI seperti Ahmad Doli Kurnia, Burzah Zarnubi dan yang lainnya mendampingi Mulyadi selaku Ketua Umum PB HMI dalam pembebasan 14 aktivis HMI yang ditangkap pascaaksi 411 di depan Istana Negara.
Hasby juga berharap agar evakuasi puing pesawat SJ 182 bisa dilakukan dengan lancar.
“KAHMI berharap, pemerintah, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan institusi penerbangan dapat melakukan audit yang transparan dan evaluasi atas persyaratan teknis demi keselamatan penerbangan di Indonesia,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan