Tandaseru — Lembaga survei Poros Riset Akademika (Port Akademika) merilis survei terkait akseptabilitas dan elektabilitas kandidat Pemilihan Wali Kota Ternate, Maluku Utara. Hasil survei diungkapkan lewat konferensi pers secara virtual melalui Zoom Meeting, Sabtu (5/12).

Hadir dalam konferensi pers tersebut adalah Direktur Survei Port Akademika Dr. Haruna MP selaku pemapar presentasi dan Direktur Lembaga Jacobus B. Pailin yang bertindak sebagai moderator.

Dalam paparannya, Haruna menyatakan survei Pilwako Ternate oleh Port Akademika bertujuan mengetahui tingkat elektabilitas dan akseptabilitas calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate. Pengambilan sampel sendiri dilakukan pada 2-8 November 2020.

“Survei ini menggunakan metode Multistage Stratified Random Sampling dengan jumlah responden sebanyak 400 orang,” ungkap Haruna.

Sebaran sampel terdapat di Kecamatan Ternate Utara, Ternate Selatan, Ternate Barat, Ternate Tengah, dan Pulau Ternate. Margin error survei sebesar 5% dengan tingkat kepercayaan 95%.

“Usia responden didominasi oleh usia 27-36 sebesar 26,90%, pekerjaan didominasi oleh ibu rumah tangga sebesar 27,99%, pendidikan didominasi oleh tamatan SMA sebesar 55,70%, dan suku didominasi oleh Suku Ternate sebesar 53,02%,” papar Haruna.

Perbandingan responden laki-laki dan perempuan masing-masing sebesar 52,17% untuk laki-laki dan 47,83% untuk perempuan. Sedangkan berdasarkan agama, responden beragama Islam sebesar 99,18% dan Kristen 0,82%.

“Tingkat partisipasi pemilih 99,18%, serta baliho dan spanduk sebagai media kampanye sebesar 50,55%,” sambung Haruna.

Ia menjabarkan, hasil survei Port Akademika menunjukkan paslon dengan tingkat akseptabilitas tertinggi adalah M. Yamin Tawary-Abdullah Tahir (YAMIN-ADA) sebesar 27,97%. Disusul paslon Merlisa-Juhdi Taslim (MAJU) sebesar 25,55%. Kemudian M. Hasan Bay-M. Asghar Saleh (MHB-GAS) sebesar 23,46%, dan terakhir M. Tauhid Soleman-Jasri Usman (TULUS) sebesar 23,02%.

“M. Yamin Tawary-Abdullah Tahir memiliki tingkat akseptabilitas tertinggi di Kecamatan Ternate Barat (31,03%), Ternate Utara (30,48%), Ternate Selatan (28,35%), dan Ternate Tengah (25,68%). Sedangkan M. Tauhid Soleman-Jasri Usman tertinggi di Kecamatan Pulau Ternate sebesar 27,27%,” terang Haruna.

Paslon YAMIN-ADA juga memiliki tingkat elektabilitas tertinggi sebesar 30,05%, diikuti paslon MHB-GAS 15,85%, paslon MAJU 15,03%, dan paslon TULUS sebesar 13,66%.

YAMIN-ADA memiliki tingkat elektabilitas tertinggi di Kecamatan Ternate Barat (30,77%), Ternate Utara (26,04%), dan Ternate Selatan (37,40%). Sementara MHB-GAS memiliki tingkat elektabilitas tertinggi di Kecamatan Ternate Tengah (27,78%), sedangkan di Kecamatan Pulau Ternate tingkat elektabilitas tertinggi diraih tiga paslon yakni YAMIN-ADA, MAJU, dan TULUS sebesar 22,22%.

Tingkat elektabilitas berdasarkan suku, sambung Haruna, Suku Makean dan Ternate dominan memilih YAMIN-ADA masing-masing sebesar 67,50% dan 20,74%. Suku Tidore kebanyakan memilih MHB-GAS sebesar 26,47%.

Lalu Suku Sula dan Jasilo (Jailolo, Sahu, Ibu, Loloda) dominan memilih TULUS masing-masing sebesar 50% dan 37,50%. Sementara Suku Tobelo-Galela didominasi oleh YAMIN-ADA dan MHB-GAS sebesar 28,57%.

“Sikap kepemimpinan yang disukai adalah perhatian terhadap rakyat (25,26%), bisa dipercaya (19,71%), dan bersih dari korupsi (18,44%),” tambah Haruna.

Sementara alasan memilih paslon karena visi-misi yang baik (42%), kemauan sendiri (37,71%), dan hubungan keluarga (11,22%).

“Jika dijanjikan sesuatu maka responden yang tidak mau diiming-imingi sebesar 63,37%, sedangkan responden yang mau diberi uang dan lainnya sebesar 12,46%,” tutur Haruna.

Adapun besaran uang yang diinginkan dominan responden adalah lebih dari Rp 300.000. Alasan menerima pemberian karena merupakan suatu kesempatan (17,58%) dan untuk kepentingan ke depan (5,49%).

“Jika Pemilu dilaksanakan hari ini maka 72,36% masyarakat sudah mantap dalam menentukan pilihannya, sedangkan 27,64% pilihannya masih bisa berubah,” tandas Haruna.