Tandaseru — Sudah 2 tahun lebih air PDAM tidak mengalir di Desa Morodadi, Kecamatan Morotai Selatan, Pulau Morotai, Maluku Utara. Kondisi ini dikeluhkan warga yang harus terus mengonsumsi air hujan.

Penyebab air PDAM di situ macet lantaran rusaknya dua keran induk. Alhasil, selama bertahun-tahun warga kesulitan air bersih. Pasokan air didapat dari air hujan, sumur bor maupun air sungai.

“Hampir setahun lebih air PDAM tidak jalan. Karena air tidak jalan kami gunakan air hujan,” kata M. Abdullah, salah satu warga kepada tandaseru.com, Jumat (16/10).

M. Abdullah bilang, untuk bisa mendapatkan air, warga menunggu musim hujan. Jika tidak ada musim hujan mereka terpaksa mengambil air di sumur bor yang jaraknya cukup jauh.

“Kalau warga yang ada kendaraan ya tidak terlalu masalah, tapi jika warga yang tidak ada kendaraan, mereka terpaksa jalan kaki untuk ambil air di sumur,” tuturnya.

Desa Morodadi di Pulau Morotai. (Tandaseru/Irjan)

Menurutnya, persoalan ini pernah disampaikan ke pihak PDAM. Hanya saja PDAM mengatakan pipa bocor sehingga airnya tidak bisa mengalir.

“Alasan pipa bocor tidak masuk akal. Masak pipa bocor tidak bisa perbaiki? Ini kan aneh,” sesalnya.

Senada, Niah warga Desa Morodadi RT/RW 001/001 mengaku sudah sejak lama air PDAM tidak mengalir sehingga dirinya kesulitan mendapatkan air sebagai kebutuhan kesehariannya.

“Torang kesulitan air sekali, so bertahun tahun air PDAM tara pernah mengalir. Kebutuhan untuk pakai masak juga sengsara sekali,” ungkapnya.

Menurutnya, air bersih dari PDAM sudah lama masuk ke desa mereka tapi tidak pernah mengalir. Karena air adalah kebutuhan pokok , Warga meminta pihak PDAM segera turun tangan untuk menjawab keluhan mereka selama ini.

Plt Dirut PDAM Morotai M. Umar Ali saat dikonfirmasi mengaku bakal melakukan pengecekan langsung di lapangan.

“Dalam waktu dekat saya akan perintahkan bawahan saya untuk mengecek langsung di lapangan, kendalanya dimana sampai air tidak bisa mengalir,” ujarnya.