Tandaseru — Pembelajaran virtual di tengah pandemi Covid-19 membuat siswa yang berdomisili di wilayah dengan jaringan internet terbatas harus berusaha ekstra. Seperti di Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, para siswa terpaksa belajar di areal pekuburan untuk mendapat jaringan yang bagus.
Junaidi Dahlan, salah satu warga Hiri saat dikonfirmasi tandaseru.com mengaku, pembelajaran virtual dilakukan sejak pandemi Covid-19. Meskipun Pulau Hiri merupakan wilayah zona hijau dan sudah dapat melakukan aktivitas sekolah tatap muka, pembelajaran virtual masih diterapkan.
“Selama satu minggu ini siswa SD dan SMP sudah sekolah tatap muka namun jam belajarnya dikurangi, sehingga tetap menggunakan virtual,” ungkapnya, Selasa (15/9) malam.
Meski demikian, sambungnya, para siswa tersebut tetap semangat belajar. Sulitnya mengakses jaringan internet membuat para siswa harus mencari jaringan hingga di pekuburan.
“Karena dari dulu jaringan di desa ini tidak ada, jadi harus cari-cari. Dan di kuburan itu salah satu titik yang jaringannya bagus, jadi harus cari di situ,” katanya.
Foto anak-anak Hiri yang belajar di pekuburan dengan cahaya seadanya menjadi viral di media sosial usai diunggah Junaidi ke akun Facebook-nya. Pulau Hiri sendiri sebelumnya telah ditetapkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai Pulau Ramah Anak.
Tinggalkan Balasan