Tandaseru — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara mengaku kewalahan dengan banyaknya pasien terkonfirmasi positif corona di Halut. Sebagian besar pasien merupakan karyawan perusahaan tambang emas PT Nusa Halmahera Minerals (NHM).
Bupati Halut, Frans Manery mengungkapkan, sampai Selasa (30/6) kemarin kasus positif di Halut berjumlah 241 orang. Ini membuat lokasi karantina di Halut yang tersebar di sejumlah titik overload.
“Sampai saat ini pasien positif Covid-19 di Halut sudah sebanyak 241 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19,” ungkap Frans yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Halut.
Menurut Frans, Gugus Tugas sudah melakukan upaya maksimal dalam menangani melonjaknya pasien. Hanya saja, makin hari pasien yang terkonfirmasi positif terus bertambah dengan jumlah signifikan.
“Sudah banyak upaya yang kami lakukan untuk penanganan Covid-19 di Halut. Mulai dari penutupan pintu masuk jalur darat, udara, dan laut di Halut. Namun sampai saat ini pasien Covid-19 di Halut masih tetap bertambah,” ucap Frans.
Saat ini, Pemkab Halut terpaksa menyiapkan Gelanggang Olahraga (GOR) di Desa MCKM, Kecamatan Tobelo, sebagai lokasi karantina pasien corona. Setidaknya sudah ada 60 ruang yang disekat untuk penempatan pasien. Sebelumnya, Pemkab memaksimalkan penggunaan rusunawa, hotel hingga rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19.
Sekretaris Daerah Halut, Fredy Tjandua yang dikonfirmasi terpisah menyatakan, dari 241 orang yang terkonfirmasi positif corona di Halut, hanya dua orang yang merupakan warga umum. Sisanya sebanyak 239 pasien adalah karyawan NHM.
“Masih ada kurang lebih 600 spesimen karyawan PT NHM yang menunggu hasil tes swabnya keluar,” tukasnya.
Data pasien milik Gugus Tugas Halut ini berbeda dengan data yang dirilis Gugus Tugas Provinsi Maluku Utara. Menurut Gustu Malut, hingga Selasa kemarin jumlah kasus positif di Halut ‘baru’ 109 orang. Juru Bicara Gugus Tugas Malut, dr. Alwia Assagaf yang dikonfirmasi soal perbedaan data itu belum memberikan tanggapan hingga berita ini ditayangkan.
Sementara Communication Superintendent PT NHM, Fufu Lawriza yang dikonfirmasi tandaseru.com menyatakan data yang benar adalah milik Gustu Halut.
“Kenapa beda, kemungkinan karena hasilnya belum masuk semua (ke Gustu Malut),” terang Fufu, Rabu (1/7).
Tinggalkan Balasan