Tandaseru — Seorang Anak Buah Kapal (ABK) penangkap ikan berbendera China asal Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, terpaksa dimakamkan di Kota Abidjan, Pantai Gading, Afrika Barat.
ABK bernama Rian Bahri (22) itu meninggal karena sakit saat tengah berada di atas kapal. Jenazahnya tak dapat dipulangkan ke Indonesia lantaran terkendala situasi Covid-19 di Pantai Gading.
Pemakaman jenazah Rian dilakukan secara islam di Kota Abidjan oleh otoritas setempat. Rian yang berasal dari Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, merupakan ABK kapal Harvest-360. Rian meninggal saat kapalnya dalam pelayaran menuju Pelabuhan Abidjan 19 maret 2020 lalu.
Pihak keluarga mengaku mendapat kabar Rian sempat sakit sebelum akhirnya meninggal. Ia mengalami pembengkakan di kakinya. Usai dinyatakan meninggal, jenazahnya dititipkan di salah satu rumah sakit di Abidjan.

Pihak keluarga melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Pantai Gading sempat berusaha memulangkan jenazah Rian ke Indonesia. Namun situasi pandemi Covid-19 di Pantai Gading membuat opsi tersebut tak memungkinkan dilakukan. Setelah 50 hari berada di rumah sakit, jenazah rian akhirnya diputuskan dimakamkan di Abidjan, Jumat (8/5).
Sementara itu di Ternate, pihak keluarga tetap melakukan pembacaan doa untuk melepas kepergian Rian. Kakak kandung Rian, Ramdani Bahri menyatakan, Rian merupakan anak yatim piatu setelah kedua orangtua mereka meninggal pada 2016.
Si bungsu itu sempat berkuliah di jurusan pelayaran di Kota Bitung, Sulawesi Utara, sebelum memutuskan ikut kapal ikan berbendera asing sejak Agustus 2018 lalu. Ia dikontrak perusahaannya selama 3 tahun.
“Kami awalnya dapat kabar dari KBRI bahwa adik kami sudah meninggal, dan akan dimakamkan di Afrika Barat. Kami dari pihak keluarga awalnya mau memulangkan jenazah almarhum hanya saja terkendala biaya serta pandemik Covid jadi pasrah saja,” ungkap Ramdani, Sabtu (9/5).
Dalam dua tahun terakhir sudah 3 ABK asal Kota Ternate yang merupakan warga Kelurahan Rua meninggal di kapal ikan asing. Namun dua ABK sebelumnya jenazahnya dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Tinggalkan Balasan