Tandaseru — Ketua DPRD Halmahera Barat, Maluku Utara, Ibnu Saud Kadim, menggelar reses di dua desa dengan potensi berbeda. Reses ini untuk menampung berbagai aspirasi masyarakat dan dimasukkan dalam rencana pembangunan daerah serta menjadi prioritas pemerintah daerah.
Dua desa yang menjadi fokus kegiatan reses masa persidangan II ialah Desa Toboso dan Tuada, Kecamatan Jailolo, pada 21 dan 22 Agustus 2025.
Ibnu menyampaikan, kedua desa ini potensinya berbeda, yakni Taboso di sektor pertanian dan Tuada dengan sektor perikanan. Aspirasi yang disampaikan kedua desa ini bervariasi, dan lebih banyak ke infrastruktur yang mendukung potensi desa.
“Di desa Taboso yang menjadi kebutuhan utama adalah normalisasi sungai karena luapan air yang selalu menggenangi areal persawahan maupun tanaman lain yang notabene selalu merugikan petani,” ungkapnya.
Padahal antusiasme masyarakat petani sangat tinggi untuk menanam padi. Kebutuhan lainnya adalah pembuatan dan pelebaran saluran drainase dan jalan lingkungan. Saluran drainase sangat dibutuhkan saat ini, karena ketika musim hujan air dari gunung meluap ke kampung dengan debit yang besar sehingga saluran yang ada tidak cukup menampungnya.
Politikus Partai Demokrat ini mengatakan, salah satu kendala utama juga adalah pembangunan deuker di ujung desa Taboso, di mana kontraktor pernah menimbun dan membuat jalan alternatif saat pembongkaran deuker. Namun setelah dibangun tidak memperbaikinya dengan membongkar kembali tanah timbunan.
“Sehingga menambah masalah banjir di desa itu karena jalan air yang sudah tertimbun mengakibatkan luapan air sehingga terjadi kerusakan jalan dan tanaman. Sehingga nanti diminta kepada kontraktor dimaksud agar segera memperbaikinya,” ujarnya.
Di sisi lain, desa Tuada dengan potensi sektor perikanan saat ini lebih fokus pada perikanan budidaya. Beberapa peralatan pendukung sangat dibutuhkan dalam pembudidayaan udang vaname yang saat ini dikelola Bumdes setempat.
“Di samping itu juga kebutuhan lain adalah pembangunan drainase, talut penahan ombak karena sudah terjadi abrasi dan jaringan air bersih,” terangnya.
“Kegiatan ini penting agar aspirasi seperti kebutuhan infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi dapat dimasukkan dalam rencana pembangunan daerah dan menjadi prioritas pemerintah daerah,” pungkas Ibnu.
Tinggalkan Balasan