Tandaseru — Pembagian sembako oleh Badan Zakat Nasional Kota Ternate, Maluku Utara mengundang protes warga. Pasalnya, pengantaran bantuan itu ke masjid dilakukan tengah malam dan menimbulkan kecurigaan adanya kepentingan politik terselubung di dalamnya.
Insiden tersebut terjadi di Kelurahan Kalumata, Ternate Selatan, Selasa (1/12) dini hari sekira pukul 00.30 WIT. Puluhan warga di lingkungan RT/RW 009/004 beramai-ramai menyambangi Masjid Hubbudin dan memprotes distribusi sembako yang masih tersusun rapi di masjid. Sembako tersebut berasal dari Baznas Ternate.
Cekcok antara warga dengan pengurus Baznas pun tak terhindarkan. Warga curiga, penyaluran bantuan sosial di tengah malam memiliki maksud terselubung yang menguntungkan pasangan calon kepala daerah tertentu alias politik uang dalam bentuk lain.
Ketua RT setempat, Jabir Hoda yang datang bersama puluhan warga mengatakan dirinya tidak mengetahui ada pembagian zakat di lingkungannya. Ia lantas mempertanyakan jika memang ini zakat kenapa warganya belum mendapatkan kupon.
“Kalaupun ini dari Baznas kenapa tidak didistribusikan siang hari? Karena ini lagi momentum Pilkada secara otomatis pemikiran orang akan merujuk ke paslon tertentu, karena prosesnya tak begitu transparan. Bahkan tidak ada koordinasi Baznas ke Ketua RT,” ungkapnya.
Kepala Pelaksana Bidang Pengumpulan dan Pendistribusian Zakat Baznas Ternate Ade Mustafa di hadapan warga berusaha membantah kecurigaan tersebut. Ia bilang, zakat tersebut dibagikan kepada fakir miskin. Karena itu, pihak Baznas tak lagi berkoordinasi dengan Lurah setempat.
“Akan tetapi langsung dengan pengurus masjid yang dilayangkan surat pada Jumat 25 November 2020 lalu melalui imam masjid. Jadi Baznas menyangkut dengan fakir miskin, kita tidak dengan Lurah, langsung dengan masjid. Karena yang bagi zakat itu masjid, pengurus masjid yang tahu siapa saja orang miskin itu,” jelas Ade.
Menurut Ade, mekanismenya berbeda lagi jika ada masyarakat yang meminta bantuan modal usaha ke Baznas Kota Ternate. Prosesnya harus berhubungan dengan pihak Kelurahan.
“Biasanya zakat seperti ini sebelumnya tidak ditampung di satu tempat, akan tetapi sambil jalan menggunakan kendaraan Baznas dan langsung dibagi-bagi. Kali ini jumlahnya mencapai 2.000, sangat tidak mungkin jika modelnya sama seperti itu,” sambungnya.
Ia menambahkan, pengumpulan bantuan di masjid dilakukan untuk menghindari kerumunan mengingat situasi pandemi Covid-19. Bahkan para tukang ojek, kata dia, pun dibagikan.
“Pembantuan zakat ini tidak ada unsur politik praktis yang berkaitan dengan Pilwako 2020. Silahkan besok pagi saat pembagian warga yang protes malam ini agar supaya datang dan menyaksikan langsung proses pembagiannya,” tegasnya.
Dikatakannya, setiap tahun Baznas mempunyai program pembagian zakat seperti ini ke orang yang kurang mampu. 2019 pembagiannya mencapai 1.500, sedangkan pada tahun ini lebih banyak lagi karena dampak dari Covid-19 itu sendiri sehingga kuota sembako naik sampai 2.000 paket.
“Jumlah paket yang sudah tertata rapi di dalam masjid tersebut sekitar 600 paket. Jumlah ini terbagi di dua kecamatan, yakni Ternate Selatan dan Pulau Ternate. Sementara Ternate Tengah ada di Masjid Almunawar dan Ternate Utara dan Barat titiknya di Kelurahan Sango,” tandasnya.
_________
Tinggalkan Balasan