Tandaseru — Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, menyampaikan penolakan tegas atas segala bentuk pemahaman separatisme, baik kegiatan maupun aktivitas, yang mengatasnamakan Republik Maluku Selatan (RMS) di wilayah Halmahera Timur.

Hal itu ditegaskan Wakil Ketua MUI Halmahera Timur Jalaludin Ismail kepada tandaseru.com, Minggu (22/06/2025).

Menurutnya, gerakan separatis yang sengaja menghancurkan solidaritas kebangsaan serta melakukan upaya-upaya provokasi merupakan ancaman nyata terhadap keamanan dan keutuhan bangsa.

“Kami tidak akan membiarkan upaya-upaya yang dapat memecah belah persatuan, mengganggu ketenteraman masyarakat, dan menodai nilai-nilai kebhinekaan yang sudah sangat lama dibangun, terutama di Halmahera Timur,” tegas Jalaludin.

Kata dia, MUI Halmahera Timur secara kelembagaan sangat mendukung aparat keamanan TNI/Polri melakukan langkah-langkah terukur terhadap upaya separatisme yang ingin mengoyak keutuhan bangsa.

“Kami menyatakan dukungan penuh kepada aparat keamanan TNI dan Polri yang selama ini telah bekerja keras menjaga stabilitas, keamanan, dan ketertiban di daerah ini. Kami percaya aparat akan bertindak tegas terhadap setiap ancaman terhadap NKRI,” ujarnya.

Pihaknya juga mengajak seluruh elemen masyarakat di wilayah Haltim agar sama-sama menjaga kondisivitas keamanan serta tidak terprovokasi dengan isu-isu yang sengaja dimainkan pihak luar untuk memecah belah keutuhan bangsa.

“Kami meminta kepada semua pihak baik tokoh agama, tokoh adat, pemuda, hingga seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada, tidak mudah terprovokasi, dan selalu menjaga solidaritas kebangsaan,” tandasnya.

Sahril Abdullah
Editor
Hasrul Rao
Reporter