Tandaseru — Afrianto Redjeb (38 tahun) korban luka-luka saat banjir di RT 08/RW 04 Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara, pada malam takbiran Minggu (30/3) lalu, sampai saat ini masih menahan sakit di bagian kepalanya.

Meski sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Dharma Ibu Kota Ternate, Afrianto mengaku luka yang dialaminya akibat tertimpa tembok roboh saat banjir, belum sepenuhnya pulih.

Fadillah Joni (37 tahun) istri Afrianto saat ditemui di rumahnya mengatakan, kondisi luka yang dialami suaminya cukup parah. Sebab, pada bagian kepalanya masih terdapat gumpalan pendarahan. Selain itu, bagian tulang rahang pun bergeser dan mengalami retak.

“Saya punya suami ini sering keluar darah dari hidung, kepalanya juga sering rasa keram, dan kalau makan pun cuma bisa makan bubur atau papeda karena tidak bisa kunyah,” kata Fadillah, Minggu (11/5) malam.

Fadillah mengaku, suaminya memang mendapat perawatan di rumah sakit tanpa biaya. Namun ada obat yang harus mereka tebus sendiri dengan harga yang cukup mahal, yakni Rp 300 ribu pertablet.

Selain itu, dokter yang merawat Afrianto pun memberikan surat rujukan supaya berobat di rumah sakit yang ada di Makassar. Hanya saja, karena terkendala biaya membuat Afrianto tidak dapat berbuat banyak selain berharap adanya perhatian dari Pemerintah Kota Ternate atau Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

“Kalau boleh ada penanganan cepat, ada rujukan ke Makassar supaya penanganan cepat karena saya takut saya punya suami kenapa-kenapa,” keluhnya.

Mirisnya lagi, musibah yang dialami keluarga Afrianto ini nampaknya kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah terutama Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

Pasalnya, pemerintah provinsi melalui Plt. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Maluku Utara, Zen Kasim yang menjanjikan bakal memberikan santunan senilai Rp 5 juta, sudah sebulan lebih ini tidak kunjung dipenuhi.

“Kami pernah dijanjikan santunan Rp 5 juta oleh pak Zen dari Dinsos provinsi itu, tapi sampai sekarang tidak pernah ada,” ungkap Fadillah.

Fadillah pun menyebutkan, di tengah kondisi ekonomi keluarganya yang sulit dan sakit yang diderita suaminya membuatnya sampai meminta pertolongan kepada sejumlah pejabat.

Pejabat yang dia hubungi, mulai dari Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar, Anggota DPRD Kota Ternate Ghifari Bopeng hingga Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna.

Alhasil, dari upayanya meminta bantuan kepada para pejabat daerah ini belum juga membuahkan hasil.

“Dari pemerintah kota itu belum ada (bantuan) cuma Baznas saja yang datang kasih santunan,” katanya.

Ardian Sangaji
Editor
Ardian Sangaji
Reporter