Tandaseru — Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara menargetkan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 200 miliar bisa habis terpakai akhir tahun ini. Anggaran tersebut sebagian akan digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan Pemkab yang tertunda akibat defisit.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pulau Morotai M. Umar Ali mengungkapkan, pinjaman PEN sebesar Rp 200 miliar itu digunakan untuk menyelsaikan pembangunan, salah satunya pembangunan jalan.
“Iya, kegiatan yang dilaksanakan di APBD Induk 2020 kan ada, tinggal kita bayar. Ada yang termuat di APBD Induk, yang kemarin kurang yang harus dibayar dengan DAU. Hanya saja kita defisit maka kita bayar pakai PEN. Contohnya multiyears ada juga tambahan dari PEN. Begitu juga pembangunan jalan,” jelas Umar, Kamis (19/11).
Umar bilang, ada juga kegiatan baru yang nanti dilaksanakan setelah dananya masuk.
“Kegiatan baru itu banyak melekat di Dinas PU dan Dinas Pendidikan. Tapi untuk kegiatannya lebih jelas nanti tanyakan langsung dinas terkait,” katanya.
Ditanya apakah pinjaman tersebut sudah ditransfer ke Pemda Pulau Morotai, menurut Umar sejauh ini belum masuk.
“MoU sudah. Surat-surat juga sudah semua. Transfernya akan dilakukan sebanyak tiga kali,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan