Tandaseru — Pembelajaran tatap muka di Kota Ternate, Maluku Utara, akhirnya kembali diberlakukan, Senin (16/11). Protokol kesehatan untuk antisipasi penyebaran Covid-19 diterapkan ketat.

Bahkan orangtua atau wali murid yang mengantar anak ke sekolah tanpa penerapan protokol Covid-19 bakal langsung dipulangkan pihak sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate Ibrahim Muhammad saat ditemui kantornya mengatakan, usai mendapat informasi dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bahwa status Ternate saai ini sudah zona kuning, Diknas memutuskan membuka kembali sekolah dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Namun pada pembukaan hari pertama ini, ada banyak hal yang harus dibenahi. Salah satunya masih ada orangtua yang menandatangani surat persetujuan belajar tatap muka.

“Maka saya instruksikan kepada kepala sekolah, jika ada orangtua yang belum membawa surat persetujuan, anak-anak yang bersangkutan belum bisa masuk di kelas. Agar jangan kita dipersalahkan,” tegasnya.

Ibrahim bilang, kebijakan ini didasarkan pada Surat Edaran Keputusan Bersama yang ditandatangani Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri. Yakni pembukaan sekolah harus disertai persetujuan tertulis orangtua atau wali.

Pada hari perdana pembukaan sekolah, seluruh SD dan SMP di Ternate sudah dibuka kembali. Metode simulasi lebih dulu dipakai, untuk memastikan sekolah siap menggelar pembelajaran tatap muka.

“Yang pasti hari ini sekolah sudah dibuka. Jika sekolah masih melakukan simulasi, itu semua dikembalikan ke sekolah masing-masing. Kita hanya pengawasan harus mengikuti protokol kesehatan,” terang Ibrahim.

Dia juga menjelaskan, simulasi yang dilakukan tersebut soal sistem pembelajaran. Hal ini dikembalikan ke sekolah masing-masing.

Ibrahim mencontohkan, seperti dalam satu kelas ada 40 siswa maka harus dibagi dua. Sistem belajarnya dibuat shift.

“Jadi untuk semua hal teknis dikembalikan ke sekolah, dan belajar hari pertama ini dibuka selama 2 jam dan nanti ada shift bergantian,” jelasnya.

Dia menambahkan, jika ada kedapatan ada sekolah yang tak menerapkan protokol Covid-19, maka sekolah tersebut akan ditutup kembali.

“Ada sekolah yang bandel tidak ikut peraturan protokol kesehatan maka saya gunakan kewenangan saya untukĀ  kembali ditutup sekolah bersangkutan, dan kembali belajar dari rumah,” ujarnya.

Para orangtua atau wali siswa juga diingatkan selalu menerapkan protokol kesehatan saat mengantar anaknya ke sekolah.

“Jika ada orang tua yang paksa masuk ke halaman sekolah dan tidak pakai masker maka saya minta kepada kepala sekolah untuk bawa sekalian anaknya pulang dulu,” tandasnya.