Tandaseru — Calon wali kota Ternate M. Yamin Tawary memaparkan pandangannya soal upaya menghidupkan ekonomi kerakyatan untuk kesejahteraan warga Kota Ternate. Ini diungkapkan Yamin saat hadir dalam diskusi publik memperingati Satu Dasawarsa Komunitas Jarod, Jumat (18/9) malam.

Yamin dalam diskusi tersebut memaparkan, pembangunan dan pemerintah harus mampu melindungi bangsa dan masyarakatnya. Ada dua hal yang perlu dijaga yakni pemerintahan yang bersih dan kesejahteraan rakyat.

“Untuk Kota Ternate kita harus menegakkan adat se atorang,” ungkapnya.

Dia bilang, keberadaan Alfamidi yang menjamur di Ternate secara tidak langsung membunuh UMKM dan pedagang kecil di Kota Ternate.

“Dikarenakan dengan adanya Alfamidi uang tidak lagi berputar di Kota Ternate, malah uang tersebut dibawa ke Jakarta sana,” katanya.

Di sisi lain, lapangan kerja di Kota Ternate sangat lah minim sehingga orang-orang lokal kebanyakan malah memilih jadi tukang ojek.

“Tidak adanya lapangan kerja, orang akhirnya memilih jadi tukang ojek dengan titel sarjana,” ucapnya.

Menurutnya, pemerintah harus membuka peluang kerja sebesar-besarnya. Dengan begitu tenaga kerja bisa terserap dan mengurangi angka pengangguran di Ternate.

“Sudah seharusnya pengusaha UMKM ini dapat difungsikan agar pengusaha kecil itu tidak mati,” cetusnya.

Dia mencontohkan, UMKM yang punya potensi namun kurang mendapat atensi pemerintah adalah produksi kerajinan bambu di Kelurahan Tongole. Yamin bilang, kerajinan bambu Tongole ‘mati segan hidup tak mau’.

“Andai semua rumah-rumah di Ternate memiliki produk bambu Tongole, maka UMKM di Ternate akan berjaya,” pungkasnya.