Tandaseru — Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) RI Setianto mengaku mendapat informasi tentang Maluku Utara yang merupakan daerah pertambangan dengan aktivitas ekonomi tinggi tetapi tingkat kemiskinan pun tinggi.
Hal ini diungkapkan Setianto usai meresmikan Pojok Statistik yang merupakan program kerja sama antara BPS Malut dengan Universitas Khairun Ternate, Kamis (10/11).
“BPS selama ini hanya memotret kondisi sosial ekonomi yang ada di masyarakat. Tergantung nanti misalnya adik-adik yang S1, S2, dosen S3 bisa ini diharapkan mendalami kenapa pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi kemiskinan tinggi begitu,” ucap Setianto.
“Seperti tadi saya dapat cerita di daerah-daerah pertambangan ini kan aktivitas ekonomi tinggi. Tapi ternyata kemiskinan tinggi. Itu perlu didalami, yang bisa dari akademisi, universitas. BPS hanya memotret kondisi seperti itu,” sambungnya.
Ditanya apakah resesi ekonomi yang dirasakan beberapa negara ini bisa berdampak ke Maluku Utara, ia mengaku hal ini perlu diwaspadai.
Tinggalkan Balasan