Tandaseru — Badan Pusat Statistik mencatat sejumlah daerah dengan individu pengguna internet terendah di Indonesia. Provinsi Maluku Utara menjadi salah satunya dengan persentase 35,8 persen.
Selain Malut, ada pula Maluku dengan 39,48 persen, Sulawesi Barat 38,29 persen, NTT 32,04 persen, dan terendah Papua 25,52 persen.
Di sisi lain, lima provinsi tertinggi antara lain DKI Jakarta dengan 77,61 persen, DI Yogyakarta 68,8 persen, Kepulauan Riau 67,72 persen, Kalimantan Timur 66,24, dan Bali 61,06 persen.
Berdasarkan data BPS, kesenjangan digital itu juga tampak dalam sejumlah kategori. Di antaranya, persentase rumah tangga dengan komputer berdasarkan daerah pada 2019 baru mencapai 9,45 persen di desa, dan 26,11 persen di kota.
Pada 2020, rumah tangga di desa dengan komputer bertambah menjadi 9,58 persen, sedangkan di kota turun menjadi 26,09 persen.
Pada data yang sama, penetrasi internet di desa pada 2019 hanya menorehkan nilai 61,24 persen, sementara di kota mencapai 83,57 persen. Setahun kemudian, penetrasi internet desa mencapai 67,19 persen dan di kota 86, 81 persen.
Di luar data ketimpangan digital itu, sejumlah wilayah di Indonesia juga masih saja riskan dengan gangguan layanan internet.
Hal ini pun diakui Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate. Ia mengatakan, puluhan juta warga belum bisa mengakses internet dari gawai pada 2019.
Hal itu disampaikan Johnny dalam Sidang Kedua Digital Economy Working Group (DEWG) G20, di Yogyakarta, Selasa (17/5).
Tinggalkan Balasan