Tandaseru — Demo puluhan massa aksi yang tergabung dalam OKP Cipayung menolak kenaikan harga BBM dan sembako di Halmahera Selatan, Maluku Utara, nyaris terjadi baku hantam dengan kepolisian, Senin (11/4).
Aksi mahasiswa dimulai di perempatan Kota Labuha depan kantor Dinas Perhubungan, kemudian menuju kantor DPRD dan kantor bupati.
“Kami mendesak pemerintah pusat di bawah pimpinan Presiden Jokowi untuk turunkan harga BBM dan harga sembako,” teriak Ketua Umum HMI Cabang Bacan, Tahirun Mubin.
Selain menolak kenaikan harga BBM dan sembako, Cipayung Halsel juga menolak harga Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dinaikkan pemerintah dan mulai berlaku April ini.
“Pemerintah gagal menyejahterakan rakyat. Kebijakan pemerintah sebaliknya menyusahkan masyarakat,” ungkapnya.
Aksi yang awalnya berjalan aman dan dikawal ketat TNI-Polri itu nyaris bentrok ketika massa aksi menerobos masuk kantor bupati yang dijaga aparat. Beruntung, ketegangan tersebut tidak berlangsung lama dan bisa dilerai pihak aparat.
Massa aksi juga mendesak pemerintah daerah turun tangan menyelesaikan permainan harga BBM yang meresahkan masyarakat.
“Skema pemerintah pusat yang menaikkan harga BBM ini berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia, termasuk juga di Halmahera Selatan,” teriak koordinator aksi, Bahrudin Sajim.
Bagi Takjil
Sementara itu di Kota Ternate, upaya persuasif aparat kepolisian dalam mengawal aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa terus digencarkan.
Meskipun dalam aksi yang berlangsung selama kurang lebih 9 jam, mulai dari sekitar pukul 10.00 WIT hingga pukul 18.00 WIT sempat diwarnai kericuhan antara mahasiswa dan aparat, kondisi itu sekejap mencair ketika memasuki waktu berbuka puasa.

Amatan tandaseru.com, saat jelang buka puasa di areal halaman hingga jalan utama depan Kantor Wali Kota Ternate, terlihat massa aksi yang tergabung dalam OKP Cipayung Plus dan aparat kepolisian saling membaur.
Sejumlah anggota polisi wanita (polwan) dari Polda Maluku Utara dan Polres Ternate pun terlihat menenteng kantong kresek berisi makanan berbuka puasa atau takjil.
Tinggalkan Balasan