Tandaseru — Apa jadinya jika sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate, Maluku Utara, bukannya masuk ke kas daerah melainkan ke kantong sekelompok pemuda diduga preman.
Praktek pungutan liar (pungli) sekelompok pemuda bertato itu dapat dijumpai setiap hari di depan Pasar Percontohan, Kelurahan Gamalama, Kota Ternate.
Ironisnya, pungli parkiran tepi jalan ini nominalnya dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan pungutan retribusi resmi dari petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate.
Amatan tandaseru.com dalam beberapa pekan terakhir hingga Senin (4/4) sore, pungli parkiran untuk sepeda motor yakni Rp 2.000.
Sementara dalam sehari, sejak pagi hingga malam lahan parkiran yang dikelola lebih dari 5 pemuda diduga preman ini diperkirakan bisa mencapai ratusan kendaraan.
Anehnya lagi, tepat bersebelahan tak jauh dari parkiran para preman ini terdapat parkir tepi jalan yang ditangani petugas Dishub Ternate.
Mengenai hal ini, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Perparkiran Dishub Kota Ternate, Fachrul Rozy mengaku tidak tahu adanya pungli tersebut.
“Mungkin nanti kita koordinasi dengan tim saber pungli, kan kalau dari Dishub ke sana tangkap mereka tidak mungkin, bukan kewenangan Dishub itu,” kata Fachrul.
Ia memastikan masalah ini akan segera disampaikan ke tim saber pungli.
Tinggalkan Balasan