Tandaseru — Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, membantah kemarahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat mengunjungi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Desa Daeo, Selasa (8/3).

Saat itu, Menteri sempat mempertanyakan kebijakan pemerintah daerah membiarkan PT Harta Samudera memanfaatkan SKPT.

Kepala Bagian Kominfo dan Humas Setda Pulau Morotai Takdir Abdul Aziz menyatakan, pemberitaan tandaseru.com sebelumnya dengan judul “SKPT Morotai ‘Dikuasai’ 1 Perusahaan, Pemda Kena Semprot Menteri KP” terbilang tendensius.

“Karena itu, atas bentuk kepatuhan terhadap Undang-undang Pers maka kami menggunakan hak jawab untuk mengklarifikasi berita,” tutur Takdir dalam siaran persnya, Rabu (9/3).

Menurut Takdir, saat itu Menteri dengan nada tegas berbicara kepada tim Pengelolaan Ruang Laut (PRL), bukan kepada pemda.

“Menteri dengan nada tegas menyampaikan pada saat menyaksikan persentasi tata Letak SKPT Morotai, siteplan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Morotai hibah ODA Jepang, siteplan pembangunan Pasar Ikan Daruba Pantai oleh Tim KKP Bidang Bina Tangkap dan PRL. Maksud Pak Menteri adalah ke tim PRL,” ujarnya.

Ia menambahkan, kunjungan kerja Menteri KP ke SKPT adalah bagian dari implementasi program Bulan Cinta Laut (BCL) atau gerakan cinta laut dengan edukasi lewat para pelajar dan masyarakat nelayan untuk menjaga kebersihan dan keindahan laut, dan melestarikan pelatihan pengelolaan sampah.

“Janji Pak Menteri dalam mengoptimalisasi SKPT di antaranya melengkapi cold storage terintegrasi, kantor pelabuhan, pabrik es, kios nelayan, fasilitas tambat labuh serta pengolahan sampah terpadu. Semua ini untuk menunjang produktivitas masyarakat nelayan,” terang Takdir.

Bahkan, sambungnya, Menteri KP bersama Tim Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM-KP) menggelar pelatihan diversifikasi produk hasil perikanan dan pelatihan pengolahan tuna yang juga membuka ruang dialog antara Menteri dan nelayan Morotai.

“Pada kunjungan itu, Menteri Trenggono bersama rombongan juga mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai. Ini artinya Pak Menteri sangat peduli terhadap Pulau Morotai yang kita cintai,” tandas Takdir.