Tandaseru -– Produsen tenun Tidore, Puta Dino Kayangan, siap berkontribusi memeriahkan Sail Tidore yang akan dihelat September mendatang. Salah satunya melakukan persiapan khusus terutama dalam segi pelayanan dan ketersediaan produksi kain tenun.

Wani, salah satu pegiat Puta Dino, ketika dikunjungi di rumah tenun, Kelurahan Soasio, Tidore Kepulauan, Maluku Utara, menyatakan sejauh ini tenun Tidore terus melakukan produksi untuk meningkatkan penjualan ke depan. Momentum Sail Tidore adalah waktu yang tepat memperluas distribusi tenun Tidore.

“Tenun Tidore sejauh ini memang masih terus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan minat para anak muda yang tertarik menenun, dan itu menjadi tanggung jawab kami untuk terus berupaya memberikan edukasi,’’ tutur Wani, Senin (28/2).

Puta Dino juga menyiapkan home stay menyambut tamu Sail Tidore.

“Sudah kami sediakan kamar. Namun itu hanya tambahan untuk lagi-lagi mempromisikan kain tenun. Jadi untuk ke depan dalam menyambut Sail Tidore tentu kesiapan itu sudah kami upayakan semaksimal mungkin, agar para tamu yang datang juga merasa nyaman di sini,” terang Wani.

“Di rumah tenun sendiri terbagi ada beberapa space. Lantai satu yaitu tempat produksi tenun, lantai dua tempat toko penjual hasil kain tenun dan karya-karya UKM lainnya. Maka dari itu setiap hari saya dan teman-teman lainnya terus menenun untuk menghasilkan produk tenun Puta Dino sesuai dengan motif-motif yang sudah kami buat,” sambungnya.

Menurutnya, setiap hari selalu ada tamu yang datang ke rumah tenun, baik dari Malut hingga luar negeri.

“Makanya kami juga sedikit kewalahan untuk meningkatkan produksi, tapi semangat yang selalu kami jaga untuk meningkatkan produksi kain,’’ akunya.

Wani berharap adanya Sail Tidore kian menguatkan nama Puta Dino di publik.

“Karena sejauh ini tenun Tidore terus membangun jejaring siapa saja yang punya kecintaan terhadap kain tenun. Baru-baru ini Puta Dino sudah tampil di New York dan itu kebanggaan kami semua. Setelah dari New York, akan juga ke Afrika Selatan, kemudian juga ada kerja sama dengan Australia, dan itu berkat Ibu Anita Gathmir dan Bank Indonesia, sebagai penggas awal lahirnya Puta Dino,” paparnya.

“Kebanggaan itu tentu didukung dengan SDM. Saat ini kami masih kekurangan tenaga produksi. Makanya setiap hari kami selalu melakukan informasi perekrutan melalui media sosial untuk siap saja yang punya ketertarikan untuk menenun,” pungkas Wani.