Tandaseru — Gunung berapi Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, kembali mengeluarkan asap putih. Saat ini, status gunung tersebut adalah Waspada level II.

Pada Senin (3/1), gunung setinggi 1.715 mdpl itu mengeluarkan asap putih sedang hingga lebat setinggi 150 meter dari puncak kawah gunung. Warga pun diminta tidak beraktivitas pada radius 1,5 kilometer dari puncak gunung.

Kepala Kantor Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Dedi Nurani, mengungkapkan sekitar pukul 06.00 hingga 07.45 Waktu Indonesia Timur (WIT) teramati asap putih sedang hingga tebal membumbung tinggi sekitar 150 meter dari atas puncak kawah Gamalama.

Meski mengeluarkan asap, seismograf tidak menangkap adanya peningkatan gempa vulkanik, melainkan adanya gempa tektonik jauh dari sekitar kawah.

“Intensitas asap yang tinggi itu disebabkan oleh adanya curah hujan tinggi beberapa hari terakhir ini,” tutur Dedi.

Menurutnya, intensitas hujan dapat menyebabkan degassing atau keluarnya asap dari puncak kawah.

“Karena permukaan atau sekitar kawah yang basah bertemu dengan daerah kawah yang panas yang lebih tinggi,” ujarnya.

“Masyarakat di sekitar Gunung Api Gamalama dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 1,5 km dari kawah puncak Gunung Gamalama. Selain itu pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Api Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar,” pungkas Dedi.