Tandaseru — Krisis distribusi air bersih di Kota Ternate, Maluku Utara, kian menjadi-jadi sebulan belakangan. Jika sebelumnya hanya kelurahan di daerah ketinggian seperti Maliaro, Jati, dan Tanah Tinggi Barat, yang mengeluhkan macetnya aliran air, keluhan itu kini meluas hingga ke kelurahan di wilayah landai seperti Fitu dan Sasa.
Mencermati kondisi ini, pakar komunikasi yang juga pengamat politik Malut, Dr. Helmi Alhadar, pun angkat bicara. Ia menuturkan, terganggunya distribusi air bersih amat berdampak pada aktivitas warga, mulai dari mandi, memasak, hingga mencuci.
Ia mencontohkan, di Kelurahan Fitu sebelumnya air mengalir tiap dua hari sekali. Namun saat ini, sudah lima hari belakangan aliran air sama sekali macet.
“Alasan Kepala PDAM, mulai dari alat rusak sampai watt listrik yang tidak mencukupi,” ujarnya, Jumat (12/11).
Tak heran, kondisi ini membangkitkan reaksi warga selaku pelanggan PDAM, terutama di media sosial. Keluhan, sindiran, kecaman, hingga kemarahan dituangkan.
“Anehnya, semua reaksi ini belum terlalu mendapat prioritas serius dari Pemkot Ternate. Paling tidak, pemkot belum mampu memberikan alasan yang meyakinkan kenapa hal ini bisa terjadi, mengingat air adalah kebutuhan penting manusia, termasuk penjelasan kapan situasi akan normal kembali,” tutur Helmi.
Ia melihat, persoalan di Pemkot Ternate sudah sangat menumpuk tanpa ada solusi. Mulai dari ketidakkompakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, utang proyek, pengelolaan sampah, kelangkaan BBM, relokasi pedagang di pasar, anggaran penyertaan modal Perusda, hingga demonstrasi warga Mangga Dua Utara.
“Namun masalah air bersih merupakan masalah yang paling mendesak untuk diselesaikan karena ini menyangkut kebutuhan warga yang sangat primer. Untuk itu, sudah seharusnya pemkot mengerahkan segala potensinya untuk menyelesaikan isu air bersih secepatnya, sebelum semuanya terlambat karena ini bisa menimbulkan persoalan yang jauh lebih besar karena masyarakat bisa frustasi,” jabarnya.
Menurut Helmi, Wali Kota M Tauhid Soleman seharusnya lebih siap menghadapi persoalan di Kota Ternate. Mengingat sebelumnya ia merupakan bagian penting pemerintahan periode lalu dengan posisi yang sangat strategis, yakni Sekretaris Daerah.
Tinggalkan Balasan