Tandaseru — Desa Papaloang di Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, merupakan desa penghasil gula merah. Dari generasi ke generasi, kebanyakan warga Papaloang menggantungkan harapan hidup pada hasil olahan pohon aren itu.
Dua di antara warga pembuat gula merah adalah Muhammad La Rasuli dan Abdullah Adam.
Muhammad telah membuat gula merah sejak usia belasan tahun. Seingatnya, sejak lulus SD.
“Saat itu sekitar tahun 1980-an. Saya buat gula merah dari harganya masih Rp 50 per buah, lalu perlahan naik Rp 100, hingga sekarang Rp 3.500,” tutur Muhammad ketika disambangi tandaseru.com di rumahnya, Minggu (31/10).

Gula merah berasal dari olahan sari pohon aren. Warga setempat menyebutnya pohon seho. Selain gula merah, sari pohon seho bisa diolah menjadi gula putih hingga minuman keras tradisional.
Sari aren diambil dengan cara menyadap batangnya lalu ditampung. Air yang terkumpul lalu disaring sebelum dimasak (direbus) dengan wajan berukuran besar.
Tinggalkan Balasan