Tandaseru — Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, Hasan Buamona mempersoalkan pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Kepsul, Ishak Umamit yang mengatakan sekolah pimpinannya penuh semak belukar.

Pernyataan itu diungkapkan Ishak usai melakukan kunjungan kerja ke sejumlah sekolah.

Kepada tandaseru.com Hasan mengungkapkan, dirinya sempat dipanggil Kadiknas Senin (29/6) kemarin untuk menjelaskan soal kondisi halaman sekolah yang dipenuhi semak belukar.

“Saya sudah sampaikan ke Kepala Dinas, bahwa anggaran yang harus saya gunakan di sekolah untuk biaya pemeliharaan lingkungan, dalam hal ini pemangkasan rumput, di triwulan pertama tidak ada anggaran pangkas rumput,” kata Hasan, Rabu (1/7).

Hasan bilang, setelah mendengar penjelasannya, Kadiknas lantas memintanya menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 5 juta untuk perawatan sekolah.

Namun menurut Hasan, ia tak berani menggunakan anggaran BOS lantaran penggunaan BOS sendiri memiliki petunjuk teknis khusus.

“Kepala Dinas bilang ambil saja dari dana BOS Rp 5 juta. Saya tidak berani. Kalau itu ada perintah secara tertulis biar jadi dasar agar bisa menggunakan dana BOS, saya berani,” ujar Hasan.

Dia menambahkan, karena permintaan Kepala Dinas bahwa harus ada pemangkasan rumput dalam waktu dekat, maka ia pun menggunakan anggaran lain untuk lakukan pemangkasan.

“Daya gunakan anggaran tulis ijazah sebesar Rp 800 ribu untuk pangkas rumput. Saya sendiri yang pangkas rumput,” tandasnya.

Tak hanya itu, Hasan juga mengaku sangat kecewa dan dirugikan dengan sikap Kadiknas yang menganggap dirinya tidak memperhatikan sekolah dengan baik.

“Saya merasa dirugikan dan sangat kecewa dengan sikap Kepala Dinas. Kepala Dinas harus menyampaikan klarifikasi untuk memulihkan nama baik saya. Jika dalam waktu 1×24 jam Kepala Dinas tidak meminta maaf dan memulihkan nama saya di media massa, maka saya akan lapor ke polisi,” tukas Hasan.

Sementara itu, Kadiknas Kepsul, Ishak Umamit yang dikonfirmasi terpisah mengatakan persoalannya dengan Kepsek SMP Negeri 2 Sanana Utara hanya salah paham. Persoalan tersebut, kata dia, sudah diselesaikan.

“Tadi Kepsek SMP Negeri 2 sudah ketemu saya. Memang awalnya dia marah-marah, namun setelah saya beri penjelasan dan sampaikan permintaan maaf, dia bisa terima dan kita sudah saling memaafkan selaku kakak dan adik. Jadi tidak ada masalah lagi,” pungkas Ishak.