Tandaseru — Anggota DPRD Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali mengkritik kebijakan Bupati James Uang melantik sejumlah guru menduduki jabatan struktural.

Kritikan kali ini datang dari Fraksi Hanura, Tamin Ilan Abanun. Tamin bilang, langkah Bupati sudah melenceng dari janji-janji politiknya yakni penempatan pegawai tidak akan keluar dari kebijakan dan manajemen ASN alias suatu jabatan diberikan kepada yang berkompeten atau yang ahlinya.

Ternyata, kata dia, hal ini tidak mampu diwujudkan Bupati.

“Saya sangat kaget ketika mendengar bahwa guru dalam rolling kali ini banyak yang memegang jabatan strategis dalam Pemda Halbar. Ada yang jadi camat, ada juga yang di Dinas Sosial dan Bagian Umum dan Protokoler,” ungkap Tamin, Jumat (10/9).

Menurut Dosen Manajemen dan Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) ini, Bupati yang juga berlatar belakang pendidikan manajemen harusnya berhati-hati mengambil keputusan terkait hal tersebut. Sebab yang dilakukan Bupati saat ini sudah menjurus kepada sistem yang buruk (spoil system) dan sangat jauh dari sistem yang baik (merit system).

Spoil system itu karakternya adalah suka dan tidak suka dan politis, sedangkan merit system itu karakternya adalah berdasarkan pada faktor kompetensi. Dari kedua rujukan sederhana ini, kita dapat mengetahui arah kebijakan Bupati. Terkait dengan guru yang jadi camat dan menjadi pejabat struktural, ini betul-betul politis dan sangat jauh dari paradigma manajemen ASN yakni the right man in the right place,” cetus Tamin.

“Ini seharusnya tidak dilakukan oleh seorang Bupati James Uang, karena beliau sangat paham akan hal ini. Apalagi pemda yang berslogan JUJUR dengan konsep DIAHI ini tidak bisa membuat kebijakan mengikuti selera kekuasaannya, tapi harus berpegang teguh kepada peraturan UU yang sudah diatur,” ucapnya.

Ketua Bapemperda DPRD Halbar ini menyatakan, masalah di Halbar saat ini salah satunya adalah pelayanan publik. Banyak masalah di desa yang seharusnya mendapat perhatian camat, tetapi faktanya tidak ada peran camat sama sekali.