Tandaseru — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Maluku Utara, memperingatkan warga yang berada di tepian suangai dan pantai agar berhati-hati.

Pasalnya, untuk sepekan ini masih terjadi hujan lebat, angin kencang disertai gelombang tinggi.

Petugas Prakiraan Cuaca BMKG, Setiawan Sri Raharjo, saat dikonfirmasi Rabu (8/9) menyampaikan, update peringatan dini untuk wilayah Malut masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem.

“Hampir sebagian besar di wilayah Maluku Utara, Ternate, Tidore, Halsel, Halteng, Kepulauan Sula dan Taliabu masih dominan berpotensi cuaca ekstrem,” ungkapnya.

Ia bilang, dampak cuaca ekstrem ini disebabkan adanya pola tekanan rendah di Filipina dan Samudra Pasifik sehingga menyebabkan terbentuknya pola shearline (belokan angin) di wilayah Malut yang mengakibatkan pertumbuhan awan cukup signifikan.

“Tinggi gelombang secara umum di wilayah Maluku Utara mencapai 2,5 meter, berpotensi terjadi di perairan wilayah Batang Dua, perairan Bacan, Obi, Sanana dan Taliabu,” jelasnya.

Sementara untuk suhu udara berkisar antara 22-33 derajat celcius, kelembapan udara antara 66 sampai 100 persen.

“Angin permukaan umumnya bertiup dari Arah Timur ke Barat Daya dengan kecepatan berkisar 5-50 kilometer per jam,” terang Setiawan.

Adanya perubahan cuaca ekstrem di wilayah Malut ini, BMKG mengimbau warga agar selalu waspada, terutama yang tinggal berdekatan dengan hilir sungai dan tepian pantai.

“Mengingat sepekan ke depan wilayah Malut masih berpotensi terjadi hujan lebat yang berdampak pada meluapnya debit air sungai dan mengakibatkan genangan air di beberapa wilayah,” tandasnya.