Tandaseru — Badan Kesbangpol Pulau Morotai, Maluku Utara, menggelar dialog bertema “Vaksinasi dalam Perspektif Kemerdekaan Indonesia” di aula Kantor Dinas Kesehatan, Kamis (19/8).

Dialog ini diikuti perwakilan Dinkes, OKP dan jurnalis. OKP yang hadir diantaranya KNPI, Pemuda Muhammadiyah, BEM Unipas, Hippmamoro, Togammoloka, HMI, GMNI, Gamki, LMND, PMII, Samurai, Gamhas, dan SMI.

Dalam dialog tersebut, Ketua KNPI Morotai Mulkan Hi Sudin mengatakan, kurangnya sosialisasi vaksinasi membuat informasi liar cepat beredar bahwa vaksin Covid-19 bisa mengakibatkan kematian.

“Vaksinasi itu membunuh, vaksinasi itu mencelakakan kita. Tapi Itu cerita rakyat. Cerita rakyat itu harus direspon supaya jangan ada spekulasi di luar, karena suka dan tidak suka, terima dan tidak terima, itu sudah terjadi,” paparnya.

Di sisi lain, Mulkan mengapresiasi program vaksinasi di Morotai.

“Hanya saja karena mungkin kurangnya sosialisasi pihak pemda, dalam hal ini Dinas Kesahatan, terhadap warga sehingga masih banyak yang menolak vaksin,” ujarnya.

“Ini bukan baru terjadi, tapi ini sejak vaksinasi masuk di Morotai sudah terjadi wacana dan penolakan vaksinasi oleh warga, karena nyatanya vaksinasi ini menekankan orang yang ambil BST dan lain-lain,” terang Mulkan.

Ia juga menyentil vaksinasi di kalangan pejabat. Sebab menurutnya banyak pejabat publik di Morotai belum menjalani vaksinasi.

“Karena sampai sejauh ini DPRD atau anggota DPRD banyak yang belum vaksinasi juga. Jadi sebelum vaksinasi dilakukan terhadap masyarakat, pejabat publik harus kelar dulu,” tegasnya.

Eks Pokja Pemda Morotai, Julkifli Samania, mengakui sempat menolak vaksinasi. Tetapi belakangan ia menyadari manfaat vaksinasi di tengah pandemi Covid-19.