Tandaseru — Salah satu korban ledakan tungku smelter perusahaan pengembang kawasan industri di Halmahera Tengah, Maluku Utara, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) kembali meninggal dunia, Senin (21/6) malam.
Rusfandi (25 tahun), karyawan asal Ngolo, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina Jakarta.
Itu berarti, dari enam korban ledakan yang mengalami luka bakar dan dirawat di RSP, sudah dua yang meninggal dunia, yakni Arif Yunus (35 tahun) dan Rusfandi. Arif menghembuskan napas terakhir pada Minggu (20/6) dini hari.
Para karyawan mengalami luka bakar parah usai terjadi ledakan yang berakibat kebakaran di tungku 1 smelter A, 15 Juni lalu. Korban sempat dirawat di RSUD Chasan Boesoirie Ternate sebelum dirujuk ke RSP.
Deputy Manager Media and Communications PT IWIP, Agnes Ide Megawati yang dikonfirmasi tandaseru.com membenarkan kabar meninggalnya Rusfandi.
“Korban meninggal tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB,” ungkapnya, Selasa (22/6).
“Pagi tadi pukul 06.10 WIB jenazah diantar tim IWIP Jakarta dan keluarga ke Maumere, NTT,” terang Agnes.
Ditanyakan soal kondisi empat karyawan lainnya yang juga ikut menjadi korban, Agnes bilang keempatnya hingga kini masih menjalani perawatan di RSP.
“Masih dalam perawatan,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan