Tandaseru — Tahun 2021 hingga 2022 mendatang, sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan, Maluku Utara, akan memasuki masa pensiun.
Untuk mengisi jabatan strategis yang kosong, Pemkot Tikep akan menggelar lelang jabatan secara terbuka guna mengisisi kekosongan tersebut.
“Untuk mengisi jabatan yang ditinggal pensiun, Pemkot akan menggelar lelang jabatan,” ungkap Sekretaris Daerah Kota Tikep, Ismail Dukomalamo, Senin (24/5).
Ismail menjabarkan, pejabat yang pensiun di tahun 2021 ini ada dua pejabat yakni Asisten 1 dan Asisten 3.
“Ada dua pejabat saja yang pensiun, satu di tahun 2020 sudah pensiun. Tapi posisinya sekarang masih diisi Plt, sementara Asisten 3 itu bulan depan sudah pensiun,” jelasnya.
Selain pejabat, ada beberapa ASN yang juga masuk pensiun di tahun 2021 ini. Ismail mengatakan, sesuai data yang diterima ada 69 orang yang masuk masa pensiun.
“69 itu kebanyakan guru. Ada jabatan kepala sekolah dan guru, sisanya PNS dari OPD lain,” terang mantan Kepala Dinas Pendidikan Tikep itu.
Sedangkan di tahun 2022, lanjut Ismail, pejabat yang masuk masa pensiun ada 5 orang, di antaranya Asisten 2, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Komunikas dan Informatika, Kepala BKPSDMD serta Staf Ahli.
“Staf Ahli ini bukan pensiun, tapi pindah tugas ke provinsi, jadi hanya 4 saja yang pensiun,” jabarnya.
Selain itu, di tahun 2022 juga terdapat 76 orang ASN yang juga masuk masa pensiun.
“Rata-rata guru yang mendominasi dari jumlah itu,” sambungnya.
Ismail memastikan, pejabat yang masuk masa pensiun akan dilakukan lelang terbuka pada Agustus mendatang.
“Insya Allah Agustus sudah ada evaluasi, khususnya eselon III dan II. Karena evaluasi dilakukan setelah 6 bulan pasca pelantikan. Tetap akan terisi semua baik yang pensiun, maupun keksongan jabatan saat ini,” ujarnya.
Sementara banyaknya guru yang pensiun di tahun 2021 dan 2022, Ismail berharap dengan adanya seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahun ini mampu menutupi kekurangan guru yang pensiun itu.
“Selain menutupi kekurangan itu, saya juga sudah menyarankan ke Pak Wali bahwa pegawai yang meminta pindah ke Tidore, khususnya guru dan kesehatan, kami membuka pintu dengan lebar, karena kami akui dua tenaga itu masih mengalami kekosongan sampai saat ini,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan