Tandaseru — Kantor Desa Hino yang terbakar di Kecamatan Morotai Timur, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, hingga kini belum juga dibangun kembali.

Kantor tersebut dibakar pelaku JO pada 23 November 2020 lalu.

Mantan Kepala Desa Hino, Barak Ngato, kepada tandaseru.com mengungkapkan, sebelum meletakkan jabatan ia sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

“Jadi setelah terbakarnya kantor desa, kami sudah berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah. Kami koordinasi kurang lebih empat kali dan yang terakhir kami koordinasi kemarin tanggal 20 bulan April. Itu langsung direspon oleh pemda dalam hal ini Dinas PU,” ungkap Barak yang juga tenaga ahli desa, Senin (17/5).

Barak bilang, pemda sudah memerintahkan Pemdes Hino untuk menyiapkan lahan. Sebab rencananya bangunan kantor desa yang akan dibangun nanti lebih besar dari sebelumnya.

“Tapi tetap dibangun di tempat ini saja, dan tambahan ke belakang kantor kurang lebih 8 meter,” terangnya.

Menurut Barak, Pemdes Hino sudah melaporkan ke pemda terkait kesiapan lahan. Nantinya petugas Dinas PUPR akan turun melihat lokasi tersebut.

“Sekaligus mereka akan desain bangunannya dan mungkin satu dua hari PUPR akan turun,” imbuhnya.

Kerugian akibat pembakaran kantor desa sendiri mencapai ratusan juta rupiah.

“Kalau bangunan itu sesuai dengan anggaran itu kerugiannya Rp 250 juta, karena saya sendiri yang kelola itu. Tapi kerugian secara keseluruhan kalau tidak salah itu kurang lebih Rp 500 sampai Rp 600 juta sekian termasuk mobiler dan lainnya,” rincinya.

Saat ini, Pemdes Hino terpaksa menggunakan satu ruangan kecil milik SMP di Desa Hino.

“Kami pinjam satu ruang sekolah SMP dan alhamdulillah bisa dikasih sehingga kami beraktivitas di sekolah,” tuturnya.

“Harapan kami agar pemerintah daerah bangun kantor desa secepat mungkin sehingga lebih bagus kantor sendiri karena kami yakin bahwa pinjam ruangan sekolah itu pasti tidak lama,” tambahnya.

Sekretaris Desa, Arianto Ngato menambahkan, meskipun saat ini Pemdes dan Kaur Desa Hino berkantor di sekolah, aktivitas pemerintahan tetap normal.

“Kami aparatur desa tetap semangat berkantor dan absen tetap jalan, tapi kalau aktivitas di ruang sekolah itu seperti barang-barang inventaris seperti arsip, berkas, itu kan katakanlah tidak terlalu aman. Kami hanya berharap agar kantor desa segera dibangun kembali,” pinta Ariyanto.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pulau Morotai, Marwan Sidasi, yang dikonfirmasi terpisah soalĀ pembangunan dan anggaran kantor Desa Hino belum bisa terhubung hingga berita ini ditayangkan.