Tandaseru — Cuaca ekstrem di sebagian wilayah di Provinsi Maluku Utara mulai memakan korban. Di sejumlah tempat, gelombang tinggi menghantam rumah-rumah warga dan sejumlah infrastruktur.

Di Kabupaten Pulau Morotai, rumah warga di pesisir mulai rusak dihantam gelombang. Setidaknya tiga kecamatan, yakni Morotai Jaya, Morotai Selatan Barat dan Morotai Utara mengalami hal yang sama.

Kerusakan rumah warga akibat hantaman ombak terjadi di Desa Cio Gerong (Kecamatan Morselbar), Desa Lusuo (Kecamatan Morut), dan Desa Sopi Majiko, Cendana, Libano (Kecamatan Morja).

Mardon, salah satu warga Morja kepada tandaseru.com menuturkan, sejak Sabtu (20/2) pagi gelombang besar menghantam rumah warga di Desa Sopi Majiko dan Desa Cio Gerong.

“Ada ombak besar hantam Desa Sopi Majiko. Tapi rumah di Sopi saya belum dapa info,” tuturnya.

Mardon bilang, hantaman ombak membuat beberapa rumah warga mengalami rusak parah.

Rumah warga di Desa Lusuo, Morotai, yang kemasukan air laut. (Istimewa)

“Yang parah itu rumah warga di Cio Gerong tadi pagi. Penyebabnya gelombang tinggi,” ungkapnya.

Jamrud Seba, warga Desa Lusuo melalui Grup Facebook Info Morotai menyampaikan, kehidupan warga di Lusuo di bawah ancaman hantaman ombak besar. Selain dirinya, pemerintah desa setempat juga telah membuat dokumentasi di lokasi kerusakan.

Kepala BPBD Pulau Morotai, Muslim, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan warga perlu berhati-hati dalam cuaca ekstrem seperti ini.

Talud di Pantai Sulamadaha, Ternate, yang rusak dihantam ombak. (Istimewa)

“Untuk daerah-daerah yang di pinggiran pantai ini mereka tahu kondisi cuaca saat ini kan musiman, jadi cuaca-cuaca yang kayak begini harusnya mereka lebih banyak hati-hati,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini anggota BPBD tengah memantau lokasi terdampak cuaca ekstrem.

“Anggota-anggota saya juga pantau terus. Kemarin juga mereka sementara di daerah Sopi Morotai Jaya, dan mereka kemarin di Cio Gerong mereka sampai ke sana, dan masyarakat Pulau Morotai saat ini tetap berhati-hati,” tandasnya.