Tandaseru — Penerima Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) di kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, mengeluhkan keterlambatan pencairan BOSDA semester I tahun 2025. Keterlambatan ini disebabkan kendala administrasi yang belum dilengkapi.
Padahal, anggaran BOSDA semester I seharusnya disalurkan ke masing-masing penerima paling lambat Juni kemarin.
“Anggaran BOSDA untuk semester I sudah diajukan permintaan ke BPKAD, hanya saja masih ada kekurangan administrasi harus lengkapi dan alhamdulillah sudah dilakukan perbaikan,” kata Koordinator BOSDA Anam, Senin (4/8/2025).
Menurutnya, lambatnya realisasi tahap I BOSDA disebabkan adanya perbaikan administrasi secara berulang oleh BPKAD ke Dinas Pendidikan, baik laporan pertanggungjawaban maupun permintaan.
“Kendalanya itu adanya koreksi tetapi tidak sekaligus, jadi kita buat perbaikan berulang-ulang. Untuk sementara kendalanya seperti itu,” terangnya.
Anam juga menyebutkan besaran anggara BOSDA 2025 yang dialokasikan Pemda Haltim sebesar Rp 12 miliar untuk membiayai operasional sekolah mulai tingkat TK sampai SMP/sederajat. Mekanismenya dua kali pencairan dalam setahun.
“Sedangkan mekanisme untuk penyaluran dari rekening Kasda langsung ke masing-masing rekening penerima,” jelasnya.
Besaran BOSDA diterima per sekolah berdasarkan jumlah siswa.
“Tetapi ada penerima BOSDA yang siswanya tidak sampai 60 orang, namun jumlah siswanya dibulatkan sesuai dengan standar pembayaran,” tandas Anam.
Tinggalkan Balasan