Oleh: Masgul Abdullah
Pegiat Sosial dan Politik
_______
TIGA hari terakhir, Maluku Utara mendadak heboh. Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sebagian daerah menjadi trending di saluran media sosial. Pertamax dan minyak tanah yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat langkah akibat kendala pasokan. Di Tidore, antrian BBM mengular hingga berkilometer.
Bukan hanya BBM langka, beberapa waktu lalu jaringan Internet, Indihome dan 5G juga mendadak hilang di Maluku Utara, kecuali Halsel dan Sula. Akibat gangguan jaringan kabel laut.
Dua kejadian ini menyita perhatian dan meresahkan. Seakan terjadi culture shock (kepanikan sosial) di tengah masyarakat.
Terlepas dari apa yang menjadi alasan terjadinya dua peristiwa tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat modern perkotaan begitu rentan terhadap kebutuhan sekunder yang disediakan pemerintah untuk bisa melakukan mobilitas. Tanpa BBM, listrik, internet, seakan manusia tidak ada mobilitas sosial.
Di abad-abad terdahulu, belum ada teknologi informasi, artificial intelegensia, platfrom digital, karena belum ada satelit. Belum ada bahan bakar fosil yang menjadi bahan baku sumber aliran listrik dan mesin. Meski demikian, di abad tersebut banyak ilmuan yang lahir, banyak penemuan teori yang mashur dan banyak tokoh-tokoh besar yang lahir.
Di kalangan cendekiawan muslim ada Ibnu Sina yang memiliki keahlian di bidang kedokteran pada abad ke-11 dan Ibnu Khaldun sejarawan dan bapak sosiologi pada abad ke-14.
Penemuan-penemuan seperi Teori Gravitasi Bumi oleh Sir Isaac Newton. Penemuannya ditulis dalam buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687.
Penemu Teori Atom oleh Jhon Dalton, tahun 1803-1809. Dalton menyatakan atom adalah zat yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana atau lebih kecil.
Penemuan di Abad Modern
Memasuki abad 20 banyak penemuan di berbagai bidang yg mengiringi kehidupan manusia modern.
Charles Babbage ahli Matematika penemu komputer pada tahun 1822 dari Inggris. Lalu, Jhon Pierce menemukan Satelit Komunikasi yang komersial pada April 1965. Penemuan di abat modern yang penting lainnya adalah internet yang diprakarsai oleh Berners-Lee tahun 1989.
Penemuan ini membuat manusia terhubung secara sosial melalui dunia maya. Facebook dan WhatsApp adalah dua platform media sosial yang memiliki rating tertinggi dari penggunaan media sosial.
Interaksi media sosial tidak terbendung lagi ketika Mark Zuckerberg menemukan Facebook pada 4 Februari 2004 dengan nama awal The Facebook. Dan penemuan WhatsApp yang diprakarsai oleh Jan Koum dan Brian Acton pada April 2009 dan diluncurkan pada November 2009 dan dibeli oleh Facebook sebesar US$ 19 miliar.
Penemuan minyak bumi secara komersial pada Agustus 1859 oleh Kolonel Edwin Drake. Dan di Indonesia tahun 1885 oleh Aeilko Jans Zijker. Seiring dengan itu, penemu mobil bertenaga mesin. Era mobil yang biasa kita gunakan sekarang ini, oleh pria asal Jerman yang bernama Karl Friedrich Benz atau lebih dikenal dengan Karl Benz, pada tahun 1886.
Dan sebelumnya, Robert Fulton penemu kapal laut uap komersial pertama di dunia. Uji coba dilakukan di Prancis pada tahun 1803.
Penemuan-penemuan ini menjadi daya dukung bagi mobilitas penduduk modern perkotaan dan konektivitas antara suatu negara ke nagara lain, satu kota ke kota lain dan satu pulau ke pulau lainnya.
Lantas, perkembangan zaman modern dengan teknologi informasi dan mesin, membuat manusia modern perkotaan semakin maju peradabannya. Ataukah penemuan dan modernisasi justru menciptakan manusia rapuh yang sangat bergantung terhadap teknologi infomasi dan mesin.
Di abad 21 dan abad-abad yg akan datang, apakah muncul manusia hebat sekelas Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Jhon Dalton dan Charles Babbage. Dan penemuan yang lebih spektakuler dari abad-abad sebelumnya.
Nyatanya manusia modern perkotaan adalah manusia lemah. Ibnu Khaldun dalam The Muqaddimah (1377) mengatakan bahwa orang-orang desa yang hidup di perbukitan dan lembah jauh lebih kuat dari orang-orang kota. Orang-orang desa mencari makan secara mandiri dari bahan baku yang tidak diolah. Mereka juga bisa melindungi diri mereka sendiri dari ancaman musuh, sehingga mereka lebih berani.
Sedangkan orang modern di kota mengonsumsi makanan dari hasil olahan orang lain, ketergantungan terhadap pemerintah dan hukum-hukum pemerintah, termasuk keamanannya dilindungi oleh tentara, sehingga mereka lemah dan kurang berani.
Pendapat Ibnu Khaldun tersebut berkorelasi dengan fenomena kelangkaan BBM beberapa hari ini dan hilangnya saluran internet beberapa hari yang lalu. “Seakan dunia berakhir” bahkan terjadi fenomena culture shock. Kejadian ini seakan menunjukkan bahwa manusia sekarang hidup dengan ketergantungan terhadap layanan pemerintah di berbagai bidang.
Kita seakan hidup dan beraktivitas jika ada layanan pemerintah. Padahal manusia-manusia abad lampau, tanpa teknologi infomasi, mesin dan minyak bumi, hidup dan berkontribusi terhadap peradaban.
Saya tidak membayangkan kalau seketika BBM langka, sembako kurang, internet mati, listrik padam. Apa yang terjadi pada manusia modern ini?
Semoga Tuhan melindungi kita. Wassalam. (*)
Tinggalkan Balasan