Oleh: Masgul Abdullah
Pegiat Politik
_______
PUBLIK Maluku Utara pasti tidak asing lagi dengan Dr. Margarito Kamis. Putra Maluku Utara yang menjadi ikon, karena bisa go nasional. Di tengah situasi politik nasional yang penuh dinamika, Dr. Margarito bisa tampil dan berbicara di media-media nasional.
Margarito adalah salah satu pakar Hukum Tata Negara yang pemikirannya menjadi referensi dalam memotret problem di bidang ketata negaraan di negeri ini. Sebabnya, orang Maluku Utara bangga dengan Dr. Margarito Kamis, termasuk saya.
Yang Beda dari Dr. Margarito
Ada hal yang membedakan dari seorang Margarito dengan pakar hukum lainnya, ketika ia menyampaikan pandangan hukumnya. Intonasinya tinggi, langsung inti, tegas, mimik wajah yang lugas dan mata yang tajam. Maklum, mungkin sebagai orang Timur, Maluku Utara, umumnya keras dan berapi-api.
Hal ini yang menjadi pembeda dari Dr. Margarito dengan pakar hukum lainnya saat menyampaikan gagasannya di layar televisi. Misalnya, Prof Yusril Ihza Mahendra yang penyampaiannya datar, halus dan sistematis dan tentunya berkualitas. Atau Prof Mahfud MD yang juga tegas, tajam, langsung menyebut nama, tapi tenang dan materinya penuh gizi.
Margarito adalah Margarito, dia tidak bisa disamakan dengan Yusril Ihza Mahendra atau Mahfud MD. Ia sebagai representatif orang Timur yang keras dan berapi api. Margarito adalah manusia pada kodratnya, memiliki identitas tersendiri, berbeda dengan orang lain.
Manusia sebagai Makhluk Beridentitas
Identitas juga sebagai pembeda antara suatu kelompok masyarakat dan kelompok masyarakat lainya. Hal ini bisa dilihat dari asal usul dan sejarah terbentuknya kelompok masyarakat, tempat tinggal dan kebiasaan yang berlaku pada kelompok tersebut.
Identitas juga sebagai pembeda antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Kambing pasti berbeda dengan domba, kerbau pasti berbeda dengan kuda, meskipun sama-sama memakan rumput.
Tinggalkan Balasan