Beberapa bagian yang patut dikunjungi di dalam maupun di sekitar bangunan museum adalah:

  • Little Insurgent Room: didedikasikan untuk pemberontak termuda dan pengalaman anak-anak dalam pemberontakan. Ruangan tersebut berisi replika monumen “pemberontak kecil” dan foto berwarna Róża Maria Goździewska, seorang gadis yang dikenal sebagai “perawat kecil”.
  • Kino paladium: bioskop kecil yang menayangkan rekaman asli secara terus-menerus yang diambil oleh filmografer pemberontak pada tahun 1944, yang digunakan untuk memproduksi film berita yang ditayangkan di bioskop Palladium Warsawa selama pemberontakan.
  • Rumah Sakit Pemberontak: bantuan bagi yang terluka selama pemberontakan.
  • Bioskop besar: di lantai dasar, menyajikan film yang direkonstruksi dari film berita. Diakhiri dengan Prelude Chopin.
  • Menara observasi: pemandangan Warsawa dari atas gedung.
  • Percetakan: ruangan yang berisi mesin tik asli dan peralatan percetakan yang digunakan untuk memproduksi surat kabar bawah tanah pada masa pendudukan Jerman.
  • City of Ruins: film 3D pendek tentang reruntuhan Warsawa yang diambil dari udara pada tahun 1945.
  • Bagian Nazi: kengerian pendudukan Jerman dan kekejaman yang dilakukan oleh Jerman dan kolaboratornya selama pemberontakan.
  • Bagian Komunis: pengambilalihan Polandia oleh Soviet, pemerintahan boneka Stalin, kurangnya bantuan untuk pemberontakan, dan nasib perlawanan Polandia di Polandia yang komunis pascaperang.
  • Kafe bergaya tahun 1940-an.
  • Freedom Park (terletak di sekeliling bangunan museum): lebih dari 30 poster yang menampilkan foto-foto berwarna yang diambil selama pemberontakan, replika mobil lapis baja Kubuś yang diproduksi oleh pemberontak di distrik Powiśle di Warsawa selama pemberontakan, sisa-sisa patung Józef Poniatowski yang diledakkan oleh Jerman setelah pemberontakan, seni jalanan yang terinspirasi oleh Pemberontakan Warsawa, serta dinding peringatan dengan nyaris 11 ribu nama korban tewas dan “Lonceng Monter”, lonceng seberat lebih dari 200 kilogram yang didedikasikan untuk Brigadir Jenderal Antoni Chruściel, komandan Pemberontakan Warsawa.