Tandaseru — Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Nurlaila Muhammad, mewakili Penjabat Gubernur Maluku Utara Samsuddin Abdul Kadir, menghadiri peresmian Kapal Semarak Malut 01.

Kapal berkapasitas 5000 ton tersebut diresmikan dengan ditandai pengguntingan pita serta pemotongan tumpeng, bertempat di Pelabuhan Ahmad Yani. Kamis (18/7/2024).

Nurlaila mengatakan, Indonesia memiliki sebaran 17.506 pulau atau kepulauan yang berupa daratan atau gunung di hamparan perairan, sepanjang khatulistiwa kerap disebut sebagai wilayah Nusantara, dari situs Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang menjadi rujukan nasional, menyebutkan bahwa luas wilayan NKRI meliputi daratan dan perairan sekitar 8.300.000 km persegi.

“Selain negara kepulauan, Indonesia juga mendapat julukan sebagai negara maritim. Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno dalam pidatonya pada National Maritime Convention tahun 1963, mengatakan bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, maka Indonesia harus dapat menguasai lautan. Adapun dikarenakan luas perairan Nusantara mencapai 65 persen,” ujar Nurlaila.

Ia menambahkan, ekonomi maritim merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan, serta di darat yang menggunakan sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Ekonomi maritim mencakup transportasi laut, distribusi barang melalui jalur laut menggunakan kapal, industri galangan kapal, dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.

“Maluku Utara sebuah provinsi dengan luas 145.801,10 km2, terdiri dari luas lautan 113.796,53 km2 atau 69,08 persen, memiliki potensi ekonomi maritim yang sangat besar. potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai sektor, seperti pariwisata, perikanan, dan logistik,” ungkapnya.

Menurutnya, peran perusahaan logistik di tanah air juga akan terus berkembang seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik. Perkembangan tersebut harus didukung dengan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai sistem logistik yang efektif dan efisien.

“Dukungan yang besar dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam mendorong pertumbuhan dan pengelolaan yang berkelanjutan dalam pemanfaatan potensi maritim, seperti penggunaan teknologi modern, pengembangan infrastruktur, dan pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan, terbukti efektif dalam meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat pesisir,” cetusnya.