Untuk itu, Haris menegaskan agar Pemerintah Halmahera Barat segera mengembalikan pembangunan RS Pratama di lokasi semula. Sebab menurutnya selama ini masyarakat Loloda tidak pernah mendapat pelayanan kesehatan yang memadai.
“Karena jika tidak, maka kami akan terus melakukan aksi demonstrasi hingga tuntutan kami diindahkan. Masa, dengan alasan kondisi alam RS Pratama dipindahkan ke Kecamatan Ibu. Lantas bagaimana masyarakat Loloda gampang dalam mengakses fasilitas kesehatan, sementara akses jalan ke Kecamatan Ibu juga masih sulit,” pungkas dia.
Dalam aksi tersebut massa aksi juga menyampaikan 9 poin sikap dan tuntutan, di antaranya:
1. RS Pratama milik warga Loloda
2. Transparansi administratif peralihan lokasi RS Pratama
3. Transparansi anggaran pembangunan RS Pratama
4. Berikan jaminan kesejahteraan ke warga Loloda
5. 15 Program JUJUR omong kosong
6. Tolak kehadiran PT Geodipa di Halmahera Barat
7. Aktifkan kembali terminal Sidangoli
8. Berikan pemekaran untuk Jailolo Pesisir
9. Bupati harus bertanggungjawab atas
penyalahgunaan Dana PEN
Tinggalkan Balasan